Kini abhirama berusia 14 bulan, saya mulai memperkenalkan sekolah untuknya, memang sih, belum bisa dibilang sekolah karna kerjanya cuma main aja. Niatnya saya memasukkan dia ke preeschool bukan untuk belajar, melainkan untuk bersosialisasi, maklum, di komplek sangat jarang anak seumurannya. Terlepas dari cerita bersekolahnya mas abhi, ada sedikit momok yang menghantui saya. Apalagi baru baru ini banyak beredar kabar tak mengenakkan soal dunia pendidikan. saya takut akan masa pertumbuhannya disekolah. Mengingat 2 tahun yang akan datang dia akan mulai menciptakan lingkungannya sendiri, tidak lagi melulu ayah, ibu dan dirinya seorang, saya mulai khawatir terhadap lingkungan sekolah yang nantinya akan membentuk karakternya. Kata ayahnya, saya hanya perlu memasukkan dia ke sekolah ber basis islam yang bagus, tapi apa itu cukup ?.
Mengingat dulu saya punya pengalaman kelam disekolah, yaitu jadi korban bullying selama 6 tahun ( SMP dan SMA ), saya jadi khawatir kalau nanti anak saya akan mengalami hal yang sama. Bukan tidak mungkin hal itu dapat menimpanya juga. Belum lagi masalah narkoba, minuman leras dan pornografi. Aduh, apa perlu saya khawatir sekarang ? Hmm, begini to rasanya jadi orang tua, tanggung jawab yang besar untuk merawat dan membimbing anak kita sampai mereka dewasa nanti. Berarti kekhawatiran yang saya rasakan ini hanya permulaan ya. :((
Mengingat dulu saya punya pengalaman kelam disekolah, yaitu jadi korban bullying selama 6 tahun ( SMP dan SMA ), saya jadi khawatir kalau nanti anak saya akan mengalami hal yang sama. Bukan tidak mungkin hal itu dapat menimpanya juga. Belum lagi masalah narkoba, minuman leras dan pornografi. Aduh, apa perlu saya khawatir sekarang ? Hmm, begini to rasanya jadi orang tua, tanggung jawab yang besar untuk merawat dan membimbing anak kita sampai mereka dewasa nanti. Berarti kekhawatiran yang saya rasakan ini hanya permulaan ya. :((
0 comments:
Posting Komentar