Senin, 02 November 2015

Anugrah itu bernama Kanker







Tak banyak orang bisa menerima apabila dirinya divonis mengidap suatu penyakit,apalagi kalau penyakit yang dideritanya adalah penyakit serius seperti kanker. Tapi kenyataannya, denial atau penolakan ini dapat menyebabkan pasien lebih sulit untuk sembuh. Seperti yang dikatakan oleh dokter Alvi, dalam kesempatannya  di acara Woman’s Talk Sharing is Caring di Locanda Food Voyager bahwa 43% penyakit kanker bisa di cegah dan disembuhkan. Sayangnya banyak masyarakat yang belum mengerti pentingnya penerimaan diri terhadap penyakit ini sehingga penanganannya terhambat sehingga akhirnya pasien meninggal.

Dan ada fakta menarik yang dikemukakan oleh ibu Rosalinda, seorang survivor kanker yang sudah 37 tahun hidup dengan kanker bahwa hampir sebagian penderita kanker yang dikenalnya meninggal bukan karna kanker. Loh kok ? nyatanya, kebanyakan dari penderita meninggal karna stress dan bunuh diri. Banyaknya kejadian ini juga menjadi pendorong terbentuknya sebuah komunitas yang dinamakan CISC ( Cancer Information and Support Centre) ditahun 2002 atau 13 tahun yang lalu. Dengan tujuan menjadi teman bagi pasien penderita kanker, CISC mengumpulkan semua pasien dan  survivor kanker menjadi anggotanya sehingga mereka bisa saling berkumpul, bercerita dan berbagi pengalaman sehingga sikap denial atau penolakan terhadap penyakit bisa diminimalisir.




Selain penolakan, hal lain yang menyebabkan kanker sulit disembuhkan adalah tingginya kepercayaan masyarakat terhadap mitos atau ‘kata orang’ ketimbang ‘kata dokter’ sehingga banyak pasien yang berpindah dari satu pengobatan alternatif ke alternatif lain ketimbang ke dokter Onkologi yang memang sudah kompeten di bidangnya. Hal ini menyebabkan penyakit kanker semakin berkembang hingga setadium lanjut dan bisa dibilang sangat suit disembuhkan. Sebetulnya pergi ke pengobatan alternatif ini erat kaitannya dengan pemikiran masyarakat bahwa ke dukun atau praktek alternatif lebih murah, padahal kenyataannya jika langsung ditangani dokter, pengobatan kanker bisa jauh lebih murah ditambah lagi sekarang ini ada BPJS yang bisa membantu meringankan biaya.
ibu ros atau mami ros



Ibu Yuniko selaku perwakilan dari CISC menuturkan bahwa CISC berusaha menjadi teman bagi penderita cancer sehingga banyak masalah bisa di selesaikan bersama. Seperti pengalaman ibu Rosalinda, seorang pensiunan PNS yang meluangkan waktu untuk bercerita. Dengan sangat ceria, nenek berusia 76 tahun ini menuturkan bahwa kanker adalah anugrah buatnya. Pertama kali di vonis kanker, mami Ros langsung bersikap tidak peduli, baginya, dengan kanker atau tidak, hidupnya harus tetap bahagia dan berharga di tiap detiknya. 37 tahun berteman dengan kanker ovarium, serta 6 tahun bergelut dengan kanker payudara yang membuatnya kehilangan ke dua payudaranya membuat mami Ros begitu tegar. Baginya, kanker bukan akhir dari segalanya.

1 komentar:

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.