Ibu
saya berusia 54 tahun yang gemar sekali mengkonsumsi obat. Pusing dikit obat,
ngilu dikit obat, kaki keseleo pun kalo ada obatnya pasti beliau konsumsi. Sebagai
anak saya suka geram dengan tindakannya yang sembrono, selagi ada saya sih bisa
di bilangin, tapi semenjak saya menikah dan tinggal bersama suami kebiasaan ini
sulit sekali di kontrol. Puncaknya di awal tahun kemarin ibu saya sempat masuk
rumah sakit akibat keracunan obat, beruntung masih bisa segera di tangani.
Kejadian
pahit ini menjadi pelajaran buat saya untuk tidak sembarangan memberi obat,
tidak untuk diri sendiri apalagi untuk anak saya. Hal ini sejalan dengan
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT) yang sedang
digalangkan sebagai bentuk upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat
melalui serangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran,
pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan
benar.
![]() |
gate masuk ke pameran |
Salah satu dari serangkaian kegiatan ini adalah diadakannya
Pameran Pembangunan Kesehatan 2015 yang bertempat di Jakarta Internasional Expo
pada tanggal 13-15 November 2015. Dan khusus tanggal 14 November kemarin
diadakan talkshow yang salah satunya membahas tentang GEMA CERMAT.
Hadir sebagai moderator, Ibu
Mira Sahid membimbing peserta untuk
menikmati penuturan dari dua pakar profesional yakni dr. Purnamawati Sp.Ak , Pendiri
Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) dan juga Anggota Komite Pengendalian Resistensi
Anti Mikroba Kemenkes RI serta Dra.
Aizah Wati, Ketua Umum Pengurus
Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Praktisi Farmasi Komunitas.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% diantaranya menyimpan obat keras dan antibiotika 27,8% di antaranya menyimpan antibiotik dan 86,1% antibiotik tersebut diperoleh tanpa resep.
Berdasarkan informasi tersebut bisa diketahui bahwa di
Indonesia, antibiotik adalah hal yang mudah sekali didapatkan. Padahal kenyataannya,
penggunaan antibiotik tanpa indikasi yang benar dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan.
Apa yang kita lakukan saat batuk ? Pilek ? Diare tanpa
darah ? Muntah ? kalo saya sih pasti langsung nenggak obat, entah itu obat
warung ataupun obat resep dokter. Ya ga sih ? tapi menurut dr Purnamawati, hal
yang kita lakukan ini salah lho !
Batuk pilek adalah cara tubuh melindungi paru paru dari
penumpukan lendir, sementara diare dan muntah adalah cara tubuh membuang racun
dari perut. Kebanyakan dari penyakit ini adalah disebabkan oleh virus dan anti
biotik tidak bisa membunuh virus. Jadi yang dibunuh apa yang dibunuh adalah bakteri baik yang ada di
dalam tubuh.
Pusing ih, ada bakteri ada virus, bedanya apasih ?? bedanya
itu, bakteri merupakan makhluk hidup yang bisa berkembang biak di luar tubuh,
semantara virus tidak dapat berkembang biak sehingga tidak dapat dikategorikan
makhluk hidup yang artiya tidak dapat dibunuh dengan anti-biotik. Selain itu,
bakteri trilyunan jumlahnya di bumi, dan ga sekedar hidup, mereka juga menjaga
keseimbangan ekosistem dengan menjadi pembersih polusi, penghancur sampah,
menyediakan at gizi untuk tanaman, serta melindungi tanaman dari jamur dan
bakteri jahat.
1-3% dari berat badan kita adalah bakteri lho, jadi jika
misal berat badan kita 80kg maka 2 kg nya adalah bakteri. Fungsi bakteri
ditubuh pun tak main main, mereka mengubah makanan menjadi zat gizi, membuat
vitamin B dan K, menjaga usus tetap sehat, dan melancarkan BAB. Sebagian besar
dari bakteri merupakan bakteri baik, selain bermanfaat untuk tubuh, bakteri
juga berguna untuk proses fermentasi makanan, seperti pembuatan keju, oncom,
tahu, tape, tempe, nata de coco, dan masih banyak lagi.
Lalu
apa itu anti biotik ? anti biotik terdiri dari dua kata yaitu anti yang berarti
melawan, serta biotik yang berarti hidup. Sementara virus itu adalah bukan
makhluk hidup jadi salah apabila virus diobati dengan anti biotik. Yang ada bakteri baik didalam tubuh akan diserang
oleh si anti biotik, dan jika dibiarkan tubuh mengkonsumsi antibiotik secara
terus menerus maka tubuh akan mengalami kebal antibiotik (superbugs) dan jika
masih mengkonsumsi antibiotik maka akan mengalami kematian. Seremm...
Jadi
kalo kamu sakit karna virus ada baiknya beristirahat yang cukup, makan yang
bergizi dan beri waktu tubuhmu untuk memeranginya.
Ya Allah saya termasuk orang yg sangat bergantung pd obat...
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya yaa mbak Windah
terimakasih ilmunya
BalasHapusWaduh bisa keracunan begitu karena faktor apa Windah? selalu cermat ya melihat isi dan kadaluarsa sebuah obat. Salam buat ibu
BalasHapusIya aku juga makin hati2 nih kalau saudara, suami atau ibuku minum obat.....
BalasHapusJd keinget dlu almarhum bapakku .... Waktu sakit obatnya gilak banyak buangettttt
Padahal sudah sering dengar istilah antibiotik, tapi baru tahu artinya disini. :)
BalasHapusSalam hangat dari Bondowoso..
Memang wajib hati-hati juga, apalagi ini dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh kita. Lebih baik juga saran dari dokter, ga asal minum obat juga
BalasHapusPas divonis hiperprolaktin sm dokter, dokternya bilang suka minumin obat maag ya, eh baru nyadar zaman kuliah memang sering banget minum obat maag pas perut perih. Alhasil mulai sekarang selektif banget minum obat.
BalasHapusaku klo cuma pilek emang nggak minum obat, soale virus. dia ngilang sendiri. klo bner2 pusing sampe nggak bs apa2 baru deh
BalasHapusAlhamdulillah sampai sekarang saya nggak punya ketergantungan pada obat...kalo pusing paling saya minum teh hangat dengan cengkeh. Rutin minum madu juga...
BalasHapusNice info Mak :D
BalasHapusSuami saya udah kebal obat mba, dari sebelum nikah udah sering konsumsi obat..sekarang klo sakit banyak obt yg ga mempan dan malam ini masuk RS lagi krn hipertensi kambuh :( mohon doa
BalasHapusobat itu kecil, tp efeknya luar biasa bila salah penggunaanya
BalasHapusjangan terlalu bergantung pada obat...kasihan ginjalnya bekerja ekstra.
BalasHapusKlo saya pusing paling istirahat. Minum obat klo emang sakitnya parah banget baru minum obat.
Stuju dengan postingan ini, Mending menjaga kesehatan dah mbak dengan asupan gizi dan istirahat yg cukup. Juga olahraga
#HappyBlogging
Betuuuul. Obat itu racun buat tubuh. Baru akan kerasa efeknya sat usia lanjut nanti, ginjal dan liver yang berisiko. Thanks for sharing *ciumtanganWindah =P
BalasHapus