Itu
dulu, sekarang saya tidak lagi mau tinggal serumah dengan bapak saya. Sekalipun
bapak berkunjung kerumah saya tidak mengijinkannya merokok di dalam gerbang
rumah. Coba tanyakan pada beliau bagaimana “sengkek”-nya saya terhadap hal ini.
Yang
saya lakukan tentu bukan tanpa alasan mengingat saat ini industri rokok sudah
tidak lagi pandang bulu. Mulai dari kakek kakek bau tanah hingga anak kecil bau
kencur dijejalinya racun berbalut candu tersebut. Selain itu tentu kita tahu
bahwa hal tersebut termasuk barang haram yang jika terus menerus kita sesap
akan memberi dampak buruk bagi kesehatan, tidak hanya untuk yang menikmatinya
tetapi juga yang kena getah asap rokoknya.
Dan
yang paling membuat saya kesal pada rokok adalah kenyataan bahwa kini industri
rokok memanfaatkan anak dibawah umur sehingga nantinya bisa menjadi pelanggan
masa depan mereka. Hal ini tentunya didukung dengan kekonyolan orang tua yang
membebaskan anaknya merokok sejak usia dini dan menganggap hal tersebut adalah
lucu seperti kasus Sandi Adisusanto dari Malang dan Aldi dari Banyu Asin yang
bahkan sejak balita sudah faseh memegang gagang rokok dan tahu bagaimana
mengekspresikan nikmatnya menghembuskan asap racun tersebun. Miris ? lebih dari
sekedar miris, saya muak!
Indonesia
Smoke Free Agents yang digandeng oleh Kementrian Kesehatan kemudian memaparkan
bagaimana Industri rokok telah menyususpi otak remaja indonesia dengan Iklan,
Promosi dan Sponsor Rokok. Dalam kesmepatan terbatas saya dan beberapa rekan
blogger datang untuk sharing tentang hal ini lebih dalam. Terutama tentang
bagaimana Industri rokok meracuni Remaja kita dengan memunculkan image keren,
maskulin, dan paling top didalam pembuatan iklan rokok sehingga anak anak
berfikir jika dia mau keren ya ngerokok aja.
Rokok
seperti yang kita tahu mengandung zat berbahaya salah satunya nikotin. Nikotin yang
masuk ke tubuh secara terus menerus akan menstimulasi otak untuk meminta
nikotin dalam jumlah lebih banyak sehingga lama kelamaan rokok yang kita
konsumsi akan semakin meningkat dan meningkat. Padahal kenyataannya manusia
hanya mampu menghisap 6 bungkus rokok sehari sehingga ketika kebutuhan akan
nikotinnya semakin bertambah dan tidak terpenuhi maka mereka akan berpikir
untuk beralih pada candu yang lebih tinggi tingkatannya yakni NARKOBA.
Berkaitan
dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei 2016 maka kemenkes
kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat indonesia untuk bersama sama
memerangi Rokok. Terutamanya mengawasi tindakan curang yang dilakukan oleh
Produsen rokok yang sampai saat ini masih di tengarai melakukan pelanggaran terhadap
Perda dan PP tentang tembakau. Seperti penuturan salah satu tim ISFA bahwasanya
masih banyak perusahaan yang secara terang terangan menggunakan acara konser
anak muda sebagai ajang mencari pelanggan. Mereka tertangkap tangan memberikan
gimmick dan hadiah Cuma Cuma jika membeli rokok pada acara tersebut. Padahal jelas
dalam PP no 109 Tahun 2012 pasal 35 bahwa promosi yang dilakukan dengan tidak
memberikan secara Cuma Cuma, potongan harga, hadiah produk tembakau, atau
produk lainnya yang dikaitkan dengan produk tembakau.
Dan
masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan oleh produsen Rokok demi
melancarkan aksinya menggaet perokok lebih banyak. Miris sekali.
Alhamdulillah sampai saat ini gue belum kecanduan rokok, dulu pernah nyobain sih belum habus sebatang udah batuk batuk kareba asapnya ketelen :( #WahyuAmatir
BalasHapusDisisi lain industri rokok memang jelek bagi kesehatan, namun di sektor pajak lumayan menguntungkan lho bagi sektor perpajakan indonesia. Sampoerna aja sampe 67 triliun buat bayar pajak doang. Huff. Dilema.
Saya termasuk salah seorang yang tidak tahan terhadap asap rokok. Lama-lama menghirup asap rokok di dekat seorang perokok akan membuat saya mual dan pusing. Itulah mengapa suka kesel kalau naik kendaraan umum bertemu dengan orang yang merokok. Misalnya di angkot. Kalau sudah begitu biasanya saya yang mengalah turun duluan
BalasHapusEhmm rokok sama hal2 yg mengelilinginya saling gak sinkron, semoga para perokok klo belum bisa berhenti lebih bijak utk erokok ditempat umum
BalasHapusYuk berhenti merokok, yuk?! Kalau merasa susah itu mah sugesti kok. Saya bisa berhenti merokok pdhl orang tahu saya perokok berat kala itu.
BalasHapus