Jumat, 27 Mei 2016

Satu Jam Bersama Hannie Hananto.

hannie hananto
Kemarin Rabu, 25 Mei 2016 saya mendapat kesempatan langka bertemu designer kondang Hannie Hanananto yang dijembatani oleh suatu komunitas blogger yang sedang berkembang yakni D’Crony. Sesuai jadwal, jam 2 siang saya sudah nangkring cantik di Resto Ngalam bersama beberapa teman lainnya. Berhubung saya belum kenal beliau, dalam hati saya bertanya tanya seperti apa beliau gerangan. Mengingat kiprahnya didunia Designer saya jadi mengira bahwa Hannie Hannto yang saya temui nanti adalah wanita dengan pakaian yang belibet dan ribet ala Desaigner pada umumnya.

Hannie Hananto bersama rekan designer (doc. Hannie Hananto)

Dan begitu dia datang, Walaaa, sosoknya sangat jauh dengan yang saya pikirkan. Pakaiannya sederhana dengan warna dominan hitam dan putih, jilbabnya juga tidak belibet dan orangnya begitu humble dan ceria.

Dari Arsitek jadi Desainer


            Meski sudah mulai berkembang sejak 2015 lalu, trend fashion Muslim belum juga surut dan malah semakin berkembang. Banyak desainer yang mulai go internasional mengenalkan karyanya melalui ajang fashion show yang diadakan di luar negeri. Hal ini pula yang dilakukan Hannie Hananto yang kebetulan baru saja pulang dari Turki Muslim Festival 2016.

karya Hannie yang dipamerkan di luar negri

            Melalui lini busana Anemone, wanita 44 tahun ini menjajaki dunia fashion muslim indonesia dari nol. Siapa sangka, berawal dari keikutsertaannya pada kompetisi desain yang diadakan oleh media cetak di tahun 2003 lalu yang kemudian meraih juara dua kini ia masuk kedalam jajaran Desainer kondang sekelas Dian Pelangi.

Mungkin banyak yang bertanya kenapa Hannie Hananto mengusung tema hitam dan putih dari desain pakaian miliknya. Apakah karna suka ? ternyata bukan karna itu lho. Melainkan karna basic dari pendidikan Hannie Hananto yang seorang Arsitek

Saya sendiri agak terkejut mengetahui bahwa seorang arsitek mampu membuat pakaian yang secantik karya Hannie Hananto. Meski sama sama menggandalkan skill menggambar, tetapi membuat sebuah pakaian yang detil dan mengandung ciri khas si desainer sungguhlah membutuhkan talenta dan inilah yang dimiliki Hannie Hananto.

Oh iya, ibu dua anak ini sudah melanglang buana membawa pakaian yang ia desain hingga ke amerika dan eropa lho. Salah satu kunci kesuksesan Hannie Hananto adalah dukungan suaminya yang selalu mendorong mengasah bakat yang dimilikinya serta rela menyisihkan waktunya untuk membantu bahkan mengerjakan pekerjaan berat seperti memasang tenda bazzar dan lainnya. Waw banget yaa...

Tidak Bisa Menghindari Plagiat


            Sebal memang jika karya kita yang susah payah kita buat akhirnya diaku oleh orang lain, hal tersebut juga turut dirasakan Hannie Hananto lho. Meski awalnya sebal tetapi makin lama dirinya makin berfikir positif saja. Bagi Hannie, plagiat tidak dapat dihentikan apalagi setelah karyanya makin dikenal dan masuk beberapa media. Semakin banyak yang melihat, semakin banyak yang ingin memiliki maka semakin banyak permintaan terhadap pakaiannya dan semakin banyak pula lah orang yang ingin mengambil keuntungan dari hal tersebut dengan cara mencontek karya miliknya. Tapi ya namnya mencontek, pastilah ga akan pernah sama persis. Ini lah kemudian yang membuat Hannie makin terangsang untuk terus membuat karya baru yang makin bagus, makin otentik dan makin sulit ditiru oleh orang lain.

            Dalam sebulan Hannie dapat mengeluarkan hingga 6 desain baru sesuai dengan musim yang sedang berlangsung. Dan tiap modelnya hanya diproduksi dengan jumlah terbatas sehingga kesan esklusif tidak hilang dari pakaian pakaian karyanya.


Tak terasa satu jam sudah perbincangan kami sore itu, pengennya sih lebih lama lagi tapi apa daya jadwalnya yang padat harus kembali bekerja terlebih esok harinya ada pergelaran busana miliknya di ajang Muslim Fashion Festival, MUFFEST 2016.

2 komentar:

  1. Rasanya kurang yah cuma ngobrol satu jam sama mba Hannie..

    BalasHapus
  2. Keren ya dalam satu bulan bisa mengeluarkan 6 desain terbaru :)

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.