Kamis, 24 November 2016

Kerennya Pementasan Drama Musikal Khatulistiwa


Belajar sejarah Indonesia merupakan bagian dari kegiatan kita di sekolah, tapi kepikiran gak sih belajar sejarah pas udah lulus sekolah ? Bahkan sebagian dari kita pasti gak terlalu senang belajar sejarah melalui buku, saya pun begitu. Banyak sebetulnya cara menyenangkan belajar sejarah, bisa dengan mengunjungi museum, tempat wisata berbau sejarah atau melalui tayangan video atau dengan menonton cerita sejarah melalui pementasan drama. Lalu gimana rasanya belajar sejarah melalui drama musikal ? Bisa saya katakan luar biasa.

Itulah kiranya yang saya alami Kamari 18 November 2016 dimana saya bisa menikmati dan belajar drama musikal melalui sebuah pementasan. Merinding, takjub dan menyenangkan, tiga kata itulah yang mendefinisikan apa yang saya rasakan. Menonton drama Musikal Khatulistiwa : Jejak Langkah Negriku seakan akan saya di hadirkan kembali pada masa ke masa dimana pahlawan kita baik perempuan maupun laki-laki, tua dan muda berjuang memerdekakan Bangsa ini.


Plot dari drama Ini adalah flash back, diawal kisah diceritakan sekelompok anak bersama seorang pria yang merupakan ayah dan om mereka yang bernama Tomo  melakukan camping di sebuah bukit, kemudian si om ini menceritakan kisah sejarah sembari berjalan menemukan tempat mendirikan tenda yang nyaman.

Celoteh dari anak anak yang ingin tahu tentang pahlawan kita membuat saya malu. Sungguh sama sekali saya belum pernah terbersit untuk bertanya kenapa jalan dinamakan nama pahlawan atau siapa pahlawan bali yang pernah melawan belanda. Anak anak ini berceloteh, bertanya kenapa jalan Bandung-Cirebon bernama Cadas Pangeran. Pertanyaan ini kemudian mematik kisah dari drama Khatulistiwa : Jejak Langkah Negriku.

Yang unik dari drama ini adalah tokoh tokoh yang diceritakan tidak hanya yang kita tahu dalam buku sejarah, tetapi juga mereka yang tak tertulis atau teringat oleh sebagian anak bangsa ini. Siapa yang nyana Anak dari Sisingamangaraja XII merupakan seorang pahlawan wanita yang rela mati dipangkuan ayahnya. Lopian Sinambela namanya, dia gugur di ujung peluru belanda setelah berjuang melindungi ayahnya yang diperankan oleh aktor tampan Rio Dewanto. Tak hanya berakting, Rio juga bernyanyi dengan lagu batak yang merdu.

Selain Sopian, ada lagi Cut Gambang, gadis aceh yang merupakan anak dari Cut Nyak Dien. Gadis ini juga tidak banyak diketahui oleh masyarakat kita padahal jasanya sebagai pahlawan aceh cukup banyak dimana beliau mendampingi sang ibu selama perang melawan penjajah.

Dari jaman VOC hingga kemerdekaan diulas secara lengkap melalui olah suara, tari dan akting. Sungguh drama musikal sepanjang 2,5 jam ini memberikan banyak  sekali manfaat bagi kita yang menonton. Gak salah kalo Drama Musikal yang di sutradarai oleh Adji N.A ini memiliki magnet bagi penonton.

Melibatkan 100 orang didalamnya dengan aktor besar seperti Rio Dewanto, Kelly Tandiono, Sita Nursanti, Epy kusnandar, Tika Bravani, Ade Firman Hakim, Teuku Rifnu Wikana, Gabriel Harvianto, Haikal Baron didalam drama musikal ini.

Peran Sun Life Finansial dibalik Drama Musikal Khatulistiwa : Jejak Langkah Untuk Negeri


Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan perusahaan keuangan dengan logo warna dominan kuning ini, Sun Life ikut andil dalam pagelaran sejarah ini terutamanya dalam hal paduan suara. Bersama Bank CIMB NIAGA, Sun Life menggabungkan diri dalam paduan suara yang menjadi pembukaan saat Drama Musikal ini berlangsung. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga ikut mendistribusikan hard copy dari drama musikal ini ke masyarakat bersama dengan Kementrian Pendidikan.

Hal ini patut mendapat apresiasi positif mengingat tak banyak perusahaan yang mampu berkontribusi dengan kepentingan bersama.

11 komentar:

  1. Aku juga baru kalo anak cut nyak dien dan anaknya sisingamangaraja juga ikut berjuang

    BalasHapus
  2. Keren! :D Saking kerennya sampai speechless

    BalasHapus
  3. Aku bayangin, lihat ini pasti bikin terharu

    BalasHapus
  4. Semooga ada lagi acara2 seperti ini. Tontonan bagus untuk anak2 biar lebih paham sejarah negara sendiri.

    BalasHapus
  5. Iya bener ya, di sini jg dibahas anak2 para pahlawan juga ya :)

    BalasHapus
  6. Bener banget, aku ikut nangis pas Lopian gugur di pangkuan ayahnya

    BalasHapus
  7. Nah, sebenarnya kalau belajar sejarahnya dikemas model begini jadi lebih menarik ya Win. Anak2 muda bakalan makin tau soal sejarah namun tetap berasa nikmat gitu saat belajarnya.

    BalasHapus
  8. Keren banget. Pengen nonton lagi rasanya.

    BalasHapus
  9. Kalau kayak gini, belajar sejarah juga jadi menyenangkan :)

    BalasHapus
  10. wah asyik banget tuh pementasan dramanya, jadi mau banget dateng kalo ada acara sejenis di depok


    salam
    Syanu

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.