Rabu, 31 Mei 2017

Awas Bahaya Tiroid! Segera Lakukan Skrining


Sebagai generasi milenial saya percaya bahwa dunia ini berubah seiring dengan tambah canggihnya teknologi, semua serba dimudahkan dan serba gampang. Tapi sadarkah kita, semakin mudahnya hidup ini, semakin banyak penyakit yang muncul ? yang sedang santer diperbincangkan adalah Kanker Tyroid yang menempati urutan ke 3 dunia sebagai kanker mematikan setelah kanker payudara. Dan sedihnya lagi, wanita adalah yang dominan terkena.

Apa itu Tyroid ?


Di tahun 2016 lalu saya sempat menjelaskan tentang apa itu tyroid, gangguan apa saja yang bisa menderanya dan bagaimana penanganannya disini. Nah tahun ini ternyata ada perkembangan lagi tentang penanganan yang dilakukan pemerintah untuk mendeteksi penyakit ini yaitu melalui screening sejak bayi.

Seperti yang kita tahu bahwa semua orang memiliki tyroid yang berada di leher, tiroid adalah suatu organ tubuh yang paling steril dan mampu menghasilkan dua jenis hormon yakni T3 dan T4. Hormon ini adalah salah satu penggerak bagi pertumbuhan dan pembentukan jaringan tubuh, jadi bisa dibayangin kan apa yang terjadi apabila tiroid mengalami masalah ? ya, perkembangan tubuh kita menjadi terganggu juga.


Gangguan tiroid tidak memilih siapa yang menjadi korbannya, paparan radiasi, gaya hidup yang salah, polusi hingga stress memberikan peluang untuk timbulnya penyakit ini. Bahkan pada bayi baru lahir juga bisa menderita gangguan tiroid. Itu kenapa kita wajib mencegahnya dengan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital sejak dini bahkan 48 jam setelah bayi dilahirkan untuk mencegah penyakit ini berlanjut. Dari 1 juta kelahiran setidaknya ada 3 anak yang mengidap gangguan tiroid dan tanpa melakukan skrining maka pemerintah tidak tahu bayi mana yang butuh penanganan khusus.

Kesadaran terhadap tiroid di masyarakat kita masih sangat rendah, maka perlu kesadaran kita untuk melakukan skrining ini karena berbeda dengan negri tetangga yang begitu lahir langsung dilakukan screening, kita yang melahirkan di Indonesia harus mengajukan diri untuk melakukan skrining terhadap bayi kita dan biayanya juga cukup mahal. Jiak belum mampu melakukan screening di rumah sakit swasta, kita bisa merujuk puskesmas terdekat untuk meminta bantuan mengirim sample darah ke rumah sakit yang bekerjasama seperti RSCM dan RS Fatmawati dengan biaya yang lebih terjangkau.


Jika kita merasa ada yang salah pada kita terutama ketika mengalami kesulitan tidur disertai masalah BAB dan terasa sakit di bagian leher, segeralah periksakan diri ke rumah sakit terdekat. Kita juga bisa melakukan penilaian mandiri melalui kuisioner yang disediakan oleh pemerintah. Dan pada tanggal 26 Mei 2017 Kementrian Kesehatan Indonesia juga melaunching buku saku berisi informasi lengkap mengenai gangguan tiroid ini.


Yang paling memilukan adalah ketika anak kita yang mengalami gangguan tiroid ini karena kesehatannya bukan hanya terganggu tapi harapannya untuk tumbuh normal sangatlah sulit kecuali kita menanganinya sebelum terlambat. Jika anak atau bayi m,engalami gangguan tiroid maka tingkat IQ nya akan berkurang drastis, pusarnya membesar dan terjadi bengkak di beberapa area tubuh, matanya melotot dan mengalami masalah pengelihatan juga. Ini hanya gejala yang terlihat dan gejala ini bisa saja tidak nampak tergantung jenis gangguannya. Maka patutlah kita mulai mawas diri dan melakukan pencegahan karena ketimbang membayar berapa ratus ribu demi mendapatkan kepastian apakan bayi kita mengidap gangguan tiroid atau tidak, biaya untuk pengobatannya akan jauh lebih mahal daripada itu.

3 komentar:

  1. Semoga makin banyak orang yang waspada dan sadar terhadap gangguan tiroid ya mbak.

    BalasHapus
  2. Harus awas dan waspada ya Win, caranya dengan selalu melakukan pola hidup sehat dan menjaga asupan nutrisi serta memeriksakan apabila ada hal-hal yang mengganggu kesehatan

    BalasHapus
  3. Tiroid tidak menular namun bisa mengancam jiwa ya

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.