Gara gara semalam kelelahan jadinya saya terpaksa gak sahur semalam. Padahal pas buka puasa saya cuma makan mie dan segelas susu saja sehingga pagi ini perut saya sebah dan begah karena gak nyaman, dada juga nyeri karena tekanan dari perut. Jadi ingat ujaran ibu Inge Tumiwa Bachrens yang hadir sebagai pembicara dalam acara bertajuk Happy Fasting with Healthy Food yang diadakan di ruangan milik blibli.com
Wanita yang menghabiskan separuh hidupnya dengan mempelajari pola hidup sehat ini mengatakan bahwa makanan olahan adalah makanan palsu. Dikatakan palsu adalah karena tidak ada nutrisi yang terkandung didalamnya selain pewarna, pengawet, gula yang tinggi dan bahan lainnya. Nutrisi yang dikatakan ada dalam sebuah makanan instan telah larut saat proses pembuatannya dan hanya tersisa sekian persen saja.
Gaya Hidup Sehat adalah suatu yang kini sedang trend dikalangan masyarakat, ada yang melakukannya karena hanya ingin terlihat kekinian tetapi juga ada yang tahu betul apa manfaatnya sehingga melakukan hal tersebut bagi kesehatan dirinya. Tak salah jika kemudian ada yang mencampur adukkan gaya hidup sehat dengan suplemen dan lain sebagainya sebagai simbol kesehatan yang sebenarnya justru salah. Itulah mengapa kemudian ibu Inge mengeluarkan buku Paduan Mudah Eating Clean dimana beliau mengajarkan untuk makan yang sebenarnya harus kita makan seperti buah dan sayur.
Acara yang diselenggarakan oleh Blibli.com pada jum’at 2 Juni 2017 ini juga memberikan banyak informasi dan pengalaman penting yang kemudian membuat saya sadar untuk mengurasi makanan kemasan. Bahan makanan industri seperti corn syrup candy, aspartame, sugar beets, factory formed modified salmon, steroid milk, estrogen chicken, fruit and veggies fresh from a lab dan prosessed food lainnya adalah yang sehari hari kita konsumsi di rumah tangga dan semuanya itu adalah makanan atau minuman yang di claim mengandung nilai gizi yang baik.
Yang paling banyak mempengaruhi manusia saat ini adalah makanan terutama yang mengandung hormon seperti susu dan ayam potong. Tanpa kita sadar, saat mengkonsumsi ayam potong, kita juga mengkonsumsi hormon yang membuat ayam itu gemuk dan besar yakni hormon estrogen. Faktanya hormon ini adalah hormon yang dimiliki para wanita. Dampaknya sudah dirasakan oleh bu Inge yakni anaknya yang laki laki sempat mengalami obesitas dan mengalami mikro penis dan payudaranya tumbuh akibat rutinnya mengkonsumsi ayam dan susu.hormon esterogen pada ayam juga menyebabkan anak anak wanita menstruasi lebih cepat daripada usia yang seharusnya. Kiranya ini menjawab kegelisahan kita kenapa anak anak banyak yang dewasa sebelum waktunya ya.
Selain itu, ibu inge juga mengatakan makanan yang tidak sehat dapat menimbulkan kerusakan pada enzym, rentan stres, masalah cerna dan kerusakan pada palet lidah, mengganasnya penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes dan lainnya. Lantas sampai kapan hal ini akan diteruskan ? apa gak takut tiba tiba kolaps dan gak bisa ngapa ngapain lagi karna sudah terlambat ?
Inilah yang juga dirasakan ibu Inge saat berusia 38 tahun dimana dokter mendiagnosisnya dengan segrambeng penyakit seperti pre diabetes, tunag keropos, mata rabun, kolesterol dan asam urat tinggi, migren harian dan masih banyak lagi yang harus beliau hadapi. Tapi kemudian beliau bangkit dan mampu menhadapi permasalahan ini melalui pola makan yang sehat yang kemudian ia tuangkan ke dalam bukunya.
Buat yang penasaran bisa beli buku dari ibu inge melalui online yakni di blibli.com, sebuah marketplace dengan jutaan produk dari berbagai daerah. Alhamdulillah saya adalah salah satu pelanggan setia blibli.com loh. Abisnya harganya lebih murah dari toko asli trus juga banyak dikson serta free ongkir ke seluruh wilayah indonesia. Bayangkan saja, saya beli mesin cuci seharga 2jt padahal di toko masih 2,5jt trus dianterin gratis kerumah. Enak banget lah pokoknya kalo belanja di blibli.com
Setuju banget nih. Sudah mulai mengurangi makanan olahan, terutama mi instan semenjak ada dokter yang bilang kanker kakak ipar karena makanan yang diasup selama hidup kebanyakan berupa olahan. Utamanya mi instan. Cuma, namanya orang Indonesia itu kalo nggak makan mi instan kan kaya gimaanaaaa gitu. Jadi, walau sepekan sekali, atau paling top sebulan sekali, masih tetap konsumsi mi sih :D
BalasHapus