Ramadhan baru saja usai, ada rasa sedih sekaligus bahagia
yang menjalar direlung hati. Sedih, karena Ramadan berlalu begitu singkat, saya
belum sempat beribadah dengan baik di Ramadan ini. Senang, karena setidaknya
saya telah mengurangi beberapa beban didada karena kebiasaan beribadah yang
kurang di bulan biasa. Ada kalanya saya merasa masih di bulan baik tersebut,
menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu hingga beduk magrib berkumandang. Rindu berbagi
pada siapa saja meski hanya dengan sebiji kurma.
Ngomongin berbagi, saya jadi teringat sama salah satu
perusahaan anak Negeri yang mengolah hasil bumi kita yakni Semen Merah Putih. Perusahaan
yang bergerak di bidang industri bahan baku pembangunan ini sudah sejak 2011
lho. Mungkin kiprahnya masih belum terlalu terdengar mengingat pemain di
Industri ini masih dikuasai oleh perusahaan lama, tetapi ternyata ank
perusahaan PT Cemindo Loka ini merupakan perusahaan asli Indonesia lho. Dan kini
Semen Merah Putih yang telah banyak bergerak dibidang kebudayaan dan
pemberdayaan masyarakat khususnya di wilayah Banten yang merupakan pusat
kegiatan dari perusahaan ini.
Pada tanggal 19 Juni 2017 saya beserta rekan blogger dan
media hadir dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh Bapak Sigit
selaku Corporate, Plublik Relation dan CSR dari Semen Merah Putih serta Ustad
Rosyidin yang mengisi kultum dan tausiah pada acara yang bertempat di Kantor Mediatrust.
Pada kesempatan ini Bapak Sigit mengungkapkan bahwa CSR dari semen Merah Putih
meliputi lima pilar yang diantaranya adalah Pendidikan, Sosial, Lingkungan
HIdup, Ekonomi dan Kesehatan.
Salah satu pilar yang kini telah digiatkan oleh semen yang
berlogo Badak ini adalah Ekonomi dimana saat ini ada berbagai macam pembinaan
terhadap Usaha Kecil dan Menengah di wilayah Banten dengan membidik hasil bumi
masyarakat seperti Pisang yang berlimpah didaerah Bayah yang kemudian diproses
menjadi keripik. Atau juga batik khas masyarakat Badui yang dikenal sebagai
salah satu warisan budaya
yang esklusif. Hasil dari CSR ini kemudian diberi ruang dan dipasarkan pada
konsumen terutama yang datang dari luar wilayah Banten sebagai oleh oleh
yang premium.
Campur tangan Semen Merah Putih tentu menjadi sebuah
kebahagiaan bagi masyarakat Banten karena dengan begini ekonomi dan kehidupan
mereka ikut naik. Bapak Sigit menutup sambutannya dengan sebuah ajakan untuk
terus mendukung CSR ini dengan memberi tahu lebih banyak orang tentang adanya
oleh oleh khas daerah Lebak dan juga Bayah.
Selain mendengarkan pemaparan dari Bapak Sigit, Ustad
Rosyidin juga ikut berbagi soal bulan Ramadan. Menurut beliau, bulan Ramadan adalah
bulan paling mustajab untuk meminta dan berdoa. Apalagi kalau menjelang
berbuka, kita bisa meminta banyak hal yang kita inginkan dengan sungguh sungguh
maka Insya Allah permintaan kita akan dicatat dan dikabulkan oleh Nya. Diakhir tausiahnya,
kita juga dibimbing untuk mempraktekkan apa yang di tausiahkan. Dan dilanjutkan
dengan makan bersama yang sudah disediakan oleh Semen Merah Putih.
Wah keren nih ya Semen Merah Putih, perusahaan anak negeri dan bisa mengelola hasil bumi kita sendiri :)
BalasHapusSemoga dengan kegiatan ini perusahaan semen putih semakin berkah dan maju
BalasHapusTerima kasih atas liputan Program CSR Semen Merah Putih. Kami sangat senang teman-teman Blogger dapat memberikan apresiasi positif terhadap 5 pilar CSR di PT. Cemindo Gemilang selaku produsen semen di Indonesia dan pemegang merek Semen Merah Putih. Kami dengan senang hati dapat mengundang teman-teman Blogger untuk mengunjungi pabrik semen kami, khususnya pabrik semen terintegrasi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Pabrik semen tersebut berdiri di dekat area wisata Pantai Sawarna dan tepat menghadap Samudera Hindia yang menawarkan keindahan alam yang fantastis, bahkan posisi pabrik Bayah tepat menghadap lokasi matahari terbenam (sunset), jadi teman-teman Blogger bisa mengabadikan momen indah di pabrik kami dengan latar belakang warna kuning keemasan dan merah menyala pada saat sunset. Amazing
BalasHapus