Waktu memutuskan menikah sama suami saya ditahun 2012 lalu,
orang tua saya bertanya “ opo kuwe yakin, dekne iki wong lanang sing tepak ? (
apa kamu yakin, dia laki laki yang tepat?)” mendadak saya bingung, mengkaji
lagi semua mimpi yang hendak saya capai diusia 20 tahun, apakah pernikahan ini
akan menghalangi mimpi saya ? atau pernikahan ini akan membuka peluang bagi
saya untuk menggapai mimpinya.
Syukur alhamdulillah, meski memiliki keraguan, kenyataannya
semua berjalan baik baik saja. Saat mencari jawaban atas pertanyaan saya
sendiri justru menemukan banyak hal yang akan terjadi salah satunya mimpi yang
lebih besar lagi. Perlu diketahui, dari dulu saya berharap punya rumah mungil
yang isinya bisa saya atur sendiri, punya kendaraan pribadi yang nyaman digunakan
dan memiliki status sosial yang baik. Tentu ini bukan hal yang mudah, namun
melalui menikah saya mampu mewujudkannya perlahan lahan.
![]() |
Mimpi sejak dulu adalah punya rumah |
Mungkin saya termasuk salah satu masyarakat yang sedang
melakukan social climbing, itu loh, upaya yang dilakukan seseorang untuk
mendapat status sosial yang baik. Bedanya, saya melakukan ini dengan cara yang
positif yakni dengan bekerja keras mendapat tempat dimasyarakat. Saya dan suami
bertekad bahwa hidup kami harus lebih baik daripada yang sebelumnya, terutama
pada anak kami. Saya tahu benar rasanya hidup susah, dan gak mau hal ini juga
terjadi pada anak saya. Saya berharap abhirama nanti bisa memiliki pekerjaan
dan kehidupan yang layak.
Salah satu yang saya persiapkan adalah dengan membeli sebuah
rumah, meski masih mencicil, kami berharap rumah ini bisa menjadi investasi
terutama ketika kami tiada. Selain itu kami juga mengumpulkan uang untuk membeli
kendaraan pribadi. Ini belum terwujud sih, tapi perlahan saya yakin akan bisa
mewujudkannya. Bismillah.
Mimpi Sahabat Disabilitas
Mungkin mimpi saya terdengar receh bagi sebagian orang,
terutama bagi mereka yang terlahir berkecukupan. Begitu juga mimpi orang lain
semacam sahabat disabilitas yang mungkin mimpinya hanya “dianggap sama” oleh
kita yang nondisabilitas. Namun saya yakin hal ini tidaklah mudah, terutama
saat melihat stigma masyarakat kita saat ini. Banyak dari kita mencibir dan
memandang negatif para sahabat disabilitas, bahkan membully saat mereka gagal.
Padahal mereka butuh bantuan kita, mereka sama saja seperti kita yang
membutuhkan support dan dukungan dari sesama.
Pemikiran saya soal hal ini semakin menjadi saat berkenalan
dengan program gerakan sosial yang digerakkan oleh sebuah komunitas bernama
Indonesia Bermimpi. Gerakan sosial #kitasama ini digakkan demi mendukung cita
cita dan mimpi dari sahabat disabilitas diseluruh Indonesia. Pada tanggal 14
Juni 2017 komunitas Indonesia bermimpi bersama Armada Band serta artis yang
tergabung dalam Save Lagu Anak meresmikan gerakan ini dihadapan puluhan sahabat
disabilitas serta awak media. Tidak hanya hadir sebagai pengamat saja, sahabat
disabilitas juga ikut andil meramaikan dengan menunjukkan bakat mereka. Awalnya
saya sama dengan yang lain diluaran sana yang berpikir bahwa sahabat
disabilitas ini hanya “sekedar” saja. Kenyataanya mereka mampu melibas kesinisan
saya, salah satunya adalah Mitra Netra, sebuah band yang terdiri dari 6 orang
sahabat disabilitas yang memiliki kekurangan pengelihatan. Mereka mampu
membawakan lagu dengan apik dan gak sekedar bernyanyi saja.
Kampanye Kita Sama
Di Instagram saya, beberapa kali saya bahas soal kampanye
ini sebagai bentuk support saya terhadap gerakan yang menurut saya wajib
didukung oleh semua pihak. Kegiatan dari kampanye ini yang paling menarik buat
saya adalah akan diadaknnya acra nonton bersama dengan sahabat disabilitas dari
berbagai daerah. Mungkin ada yang belum tahu, bagi sebagian sahabat
disabilitas, bisa menonton film terutama film indonesia yang tanpa sub title
adalah hal yang istimewa. Karena gak semua sahabat disabilitas memiliki
kemampuan membaca gerak bibir atau bahasa tubuh. Banyak dari mereka
mengandalkan text yang ada dilayar. Itu mengapa sahabat disabilitas jarang
menonton film Indonesia.
Duta Bahasa Isyarat yang tak lain adalah anak dari Dewi
Yull, Surya Sahetapy mengatakan bahwa sahabat disabilitas akan sangat bahagia
jika bisa menonton fil Indonesia sama seperti orang lain. Mimpi yang terlihat
remeh bagi kita tapi sangat membuat mereka bahagia. Kalian juga para pembaca
saya bisa mendukung gerakan ini dengan cara mendaftarkan diri di www.indonesiabermimpi.org. Tidak
hanya bdiri sendiri, tetapi ajak juga sahabat, saudara, tetangga, semua orang yang
kita kenal. Cuma dengan mendaftarkan diri berarti kita telah mendukung gerakan
ini khususnya mendukung mewujudkan mimpi mereka.
Buat saya, sahabat disabilitas sama dengan saya yang terus
berjuang menghadapi dunia yang penuh gegap gempita. Tugas kita menuntun mereka,
bergandengan menjadi mata, mulut, telinga, kaki dan tangannya. Karena dimata
tuhan, Kita Sama!
0 comments:
Posting Komentar