Dua minggu yang lalu, saya dan teman teman Blogger Jakarta terbang ke Semarang untuk memenuhi undangan dari Kementerian Kesehatan sebagai Blogger Kesehatan yang mendukung kegiatan GerMas.
Saya mempelajari banyak hal terutama berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan kegiatan GerMas baik di pusat maupun di kota Semarang. Ada satu titik berat yang terus di sorot berkaitan dengan kesehatan masyarakat yakni perpindahan era dari jaman penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
Jauh sebelum masa modern ini, masyarakat dipusingkan dengan wabah penyakit difteri, polio, kaki gajah, hingga banyak penyakit menular lainnya. Namun ketika masa berubah, jenis penyakit makin beragam dan semakin kompleks lagi. Ancaman akan kematian juga semakin menjadi, namun bedanya, penyakit ini bisa disembuhkan atau berkurang penderitaannya jika pasien mau mengubah gaya hidupnya. Penyakit tidak menular biasanya disebabkan oleh makanan yang tidak sehat, istirahat yang tidak teratur serta banyak faktor lainnya.
Maka dari itu muncul gerakan masyarakat GERMAS hidup sehat dengan agenda rutin yakni melakukan aktifitas fisik, makan makanan sehat dan bergizi seimbang serta rajin melakukan check up kesehatan. Menurut Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam (PAPDİ) DKİ Jakarta, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH yang hadir pada kegiatan ini mengungkapkan bahwa yang paling penting dari segala polemik penyakit tidak menular ini adalah melakukan pencegahan. Dijelaskan lebih lanjut oleh dokter yang juga Blogger ini bahwa pencegahan dilakukan diawali dengan rutin melakukan pengecekan kesehatan. Beberapa penyakit datang tanpa memberi petunjuk yang jelas, contohnya saja serangan jantung.
Dikatakan bahwa serangan jantung dianggap sebuah tanda bahwa seseorang mengalami masalah awal pada jantungnya, padahal serangan jantung adalah tanda bahwa penyakit itu sudah serius dan kronis. Proses terjadinya serangan jantung bisa terjadi puluhan tahun sebelumnya dimana gaya hidup pasien menjadi pemicunya. Kolesterol dari makanan yang dikonsumsi serta yang di beri dari rokok mengalir pada darah, mengalir hingga pada satu titik berhenti dan membuat plak, tahun demi tahun plak tersebut makin tebal dan kemudian, BOOMS! plak menghambat aliran darah dan menyebabkan dua jenis penyakit. Jika plak itu terjadi di pembuluh darah otak, maka kemungkinan seseorang menderita stroke, namun apabila plak terjadi di pembuluh darah jantung, maka yang timbul adalah serangan jantung. Dua penyakit ini akan membuat hidup pasien abnormal sepanjang usianya.
Selain kolesterol, penyakit lain yang sering dianggap remeh adalah hipertensi. Sama halnya dengan kolesterol, hipertensi juga bisa mengarah pada penyakit jantung maupun penyakit lain. Dengan rutin cek kesehatan seperti cek tekanan darah, cek kolesterol, cek gula darah, dan cek kesehatan lainnya, kita bisa menyelamatkan hidup di masa yang akan datang. Di era modern ini yang namanya cek kesehatan bukan barang mewah kok, cukup bayar 3000 di puskesmas kita sudah bisa menikmati cek tekanan darah, 10 ribu untuk cek kolesterol atau gula darah.
Selain cek kesehatan, tentu pola makan yang seimbang juga menjadi pertimbangan dalam hal ini. Seyogyanya kita mulai bisa memilih makanan mana yang baik untuk dikonsumsi dan mana yang tidak. Menghindari makanan dengan lemak berlebihan serta memperbanyak sayur dan buah bisa menjadi pilihan untuk hidup yang lebih baik.
Kementerian Kesehatan melalui GERMAS juga mensosialisasikan gerakan CERDIK, yakni 6 cara menjaga hidup tetap sehat diantaranya
- Cek Kesehatan Secara Rutin
- Enyahkan Asap Rokok
- Rajin Olahraga Fisik minimal 30 menit sehari
- Diet Gizi Seimbang
- Istirahat Cukup
- Kelola Stress Dengan Baik
Lakukan ke enamnya di rumah dan dapatkan manfaat yang baik.
Ayo mulai cerdiiik! 😍
BalasHapusNah, saya pun berfikirnya kalau serangan jantung itu gejala awl, ternyata itu tandanya sudah kronis dan serius ya Mba..
BalasHapusNever to late, semoga bisa melakukan GERMAS dgn konsisten kedepannya, demi kesehatan diri sendiri dan keluarga.