Selasa, 28 November 2017

Memanfaatkan Tali Pusat Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik

Jadi sebenernya hari ini pengen curhat panjang, tentang beberapa dan banyak hal yang terjadi hingga hari ini saya was was setengah mati.

Kalian pernah kena Herpes gak? Ah, iya, kayaknya masih banyak yang mengira Herpes adalah penyakit kotor karena berhubungan dengan alat kelamin. Sayangnya penyakit ini gak selalu berhubungan sama hubungan seksual sih, karena kenyataannya saya kena Herpes karena pipis di toilet umum. Huhuhu. Reason nya menyedihkan sekali, tapi kenyataannya penyakit ini gak bisa saya abaikan begitu saja karena selain mengganggu, ternyata Herpes bisa menyerang janin yang saya kandung. Oh God, plis don't do that.


Khawatir pasti, karena ini pertama kalinya saya kena penyakit begini dan harus dianggap serius karena saya lagi hamil. Ah, saya jadi tahu rasanya menyimpan kekhawatiran terhadap janin dan masa depannya. Meski bisa jadi penyakit yang ditimbulkan oleh virus Herpes ini gak terlalu berbahaya buat janin saya, tapi membayangkan sesuatu buruk terjadi padanya saja sudah membuat saya sedih.

Penyakit penyakit yang menyerang ibu hamil dan menyebabkan malfungsi organ pada janin
Sebagai seorang ibu hamil, saya rajin mencari referensi tentang penyakit yang mungkin bisa menyerang saya dan berakibat fatal pada janin. Salah satunya adalah TORCH yang merupakan kependekan dari Toxo, Rubella, CMV dan Herpes. Ke empat jenis penyakit ini memiliki penyebab yang berbeda beda, namun mampu menyebabkan satu hal yang sama yakni kecacatan pada janin.

Terutama pada awal kehamilan dan Trimester Pertama, TORCH mampu menyebabkan kecacatan hingga 50%. Jika terkena Toxo, janin bisa mengalami gagal tumbuh, keguguran atau kelainan toxo bawaan. Begitu juga dengan Rubella, CMV dan Herpes, maka dari itu kita wajib waspada.

Meski sudah mencegah dengan vaksin, dan gaya hidup sehat, kita tidak pernah tahu kapan penyakit itu datang dan mengancam kelangsungan hidup generasi kita. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan amunisi atas kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Salah satunya adalah dengan menyimpan tali pusat bayi. Loh kok, jadi nyimpen tali pusat? Apa hubungannya?

Sejuta manfaat darah tali pusat



Dahulu kala, ketika selesai melahirkan, dokter akan membungkus plasenta dan sisa tali pusat bayi ke dalam sebuah plastik, menuliskan nama pasien dan memberikannya pada pendamping ibu. Kemudian tali pusat di cuci dan dibungkus kain kafan. Sebelum dimasukkan ke dalam kendi dari tanah liat, plasenta di beri air mawar, wewangian, dan bunga tujuh rupa. Setelah itu diikat menggunakan daun suji, sebelum kendi di tutup, disertakan juga pensil agar si bayi kelak menjadi pandai, menang serta jarum agar bayi nantinya punya keterampilan, dan juga sisir supaya dia pandai merias diri. Kendi beserta isinya tersebut kemudian di kubur dalam tanah yang berada di halaman rumah, gundukannya kemudian di tutup kandang rotan yang telah diberi lampu penerangan. Begitulah adat kami orang jawa pada umumnya, karena kami menganggap plasenta atau ari ari bayi adalah kembaran dari bayi yang terlahir dirumah dan layak diperlakukan spesial selama beberapa minggu. Setelah itu, ari ari itu akan terlupakan, selamanya.

Di era teknologi yang maju ini, sungguh sayang seribu sayang jika kita masih melakukan hal tersebut. Karena ternyata pada sebuah ari ari itu terdapat jutaan bahkan milyaran manfaat yang berguna bagi sang bayi maupun orang lain.


Darah tali pusat adalah sumber yang kaya akan Hemat poetic stem cell (HSC) yang bertanggung jawab untuk mengisi darah dan regenerasi sistem kekebalan tubuh. Karena kemampuan yang unik untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel ini maka, sel punca darah tali pusat sangat bisa digunakan sebagai pengobatan standart dari lebih 81 penyakit. Sebut saja penyakit kanker, diabetes, dan penyakit bawaan bayi lainnya yang mampu mengganggu keberlangsungan hidup anak kita, itu semua dapat dibantu penyembuhannya dengan menggunakan darah tali pusat.

Selain berguna bagi si bayi sendiri, sel punca juga berguna bagi saudara sekandung, orang tua, maupun orang lain yang memiliki kecocokan antigen leukosit manusia. Dalam penelitiannya, keberlangsungan hidup pasien yang telah menerima transplantasi darah tali pusat yang berasal dari keluarga adalah 95% sementara pasien yang bukan dari keluarga hanya 61%.

Keuntungan menggunakan sel punca darah tali pusat sebagai alternatif pengganti darah tepi maupun sumsum tulang adalah

  • 1. Tidak menimbulkan rasa sakit pada ibu maupun janin karena diambil setelah melahirkan.
  • 2. Selalu siap saat dibutuhkan dibanding sumsum tulang dan darah tepi yang memerlukan waktu pencarian donor yang lama.
  • 3. Kualitas sel punca pada darah tali pusat akan selalu muda dan lebih primitif karena diambil saat masih awal kehidupan, sementara yang lainnya akan menyesuaikan dengan usia pendonor. 
  • 4. Biaya yang dikeluarkan untuk sebuah sel punca darah tali pusat hanyalah biaya penyimpanan, tanpa biaya tambahan lainnya.


Tapi, darah tali pusat tidaklah bisa digunakan untuk pengobatan jika hanya diletakkan begitu saja dirumah, atau mungkin biar awet dimasukkan ke freezer gitu? Hihihi. Big no, lagi lagi teknologi lah yang akan menyelamatkan fungsi dari si tali pusat ini. Caranya? Ya harus di masukkan ke bank tali pusat yang notabene kompeten dalam hal penyimpanan tali pusat, tapi masalahnya, kita harus memilih bank tali pusat yang betul betul terbaik untuk memastikan bahwa apa yang kita simpan akan dijaga dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya saat waktunya tiba.

Menyimpan Tali Pusat Di Bank yang Terpercaya



5 atau 6 tahun yang lalu saya pernah mengikuti seminar yang salah satunya membahas tentang pentingnya menyimpan tali pusat dan ada rekomendasi bank yang menurut mereka terbaik. Namun rata rata dari yang disarankan oleh mereka adalah bank yang tempat penyimpanannya berada di luar negeri seperti Singapore dan Brunei.

Nah, kemarin di tanggal 15 November 2017, saya menjadi salah satu peserta yang mendapat kesempatan emas untuk berkenalan dengan salah satu bank tali pusat yang sudah 16 tahun berkecimpung di bidang ini yakni Cordlife.   Cordlife merupakan salah satu bank tali pusat yang menjadi nomor 1, paling terpercaya di Indonesia.


Memiliki 5 cabang di kota Indonesia, Cordlife telah memiliki lab penyimpanan tali pusat di Indonesia, artinya biaya yang kita keluarkan untuk menyimpan sel punca akan lebih murah ketimbang menyimpannya di bank lain yang belum memiliki lab sendiri. Didirikan sejak tahun 2003, Cordlife Indonesia menjadi yang pertama mengoperasikan fasilitas pemrosesan darah tali pusat dan di tahun 2014, Cordlife merilis 2 unit darah tali pusat yang berhasil digunakan untuk serebral palsi di Korea.

Ada dua jenis servis yang ditawarkan oleh cordlife Indonesia yakni penyimpanan darah tali pusat, dan penyimpanan membran tali pusat. Kedua nya diambil sesaat setelah proses persalinan. Teknologi yang digunakan untuk menyimpan sel punca juga memanfaatkan teknologi bersertifikasi tinggi dan terbaik dibidangnya yakni mesin Sepax. Mesin buatan Swiss ini mampu menghasilkan hingga 99.88% total sel berinti dari darah tali pusat.

Pada penelitiannya, sel punca dapat bertahan hingga 21 tahun, untuk itu penyimpanannya juga gak bisa main main. Cordlife menggunakan cryobag yang memenuhi standard AABB (American Association of Blood Banks) dan juga FACT-Netcord. Sel punca disimpan dalam sistem menyimpanan MVE dengan nitrogen cair vase uap dengan suhu - 190 derajat.

Cara bergabung dengan Cordlife

Setelah membaca tulisan ini, saya menyimpulkan dengan pede bahwa teman teman tertarik bergabung. Maka ada baiknya saya Info ka juga bagaimana cara bergabungnya ya

  1. Pertama, pastikan  dulu teman teman sedang hamil, kemudian telepon ke 021-83797424 untuk mendapatkan jadwal konsultasi dan presentasi
  2. Setelah step satu selesai dan sudah resmi terdaftar, Cordlife akan memberikan Collection Kit yang akan mempermudah mereka untuk mengangkut plasenta bayi anda nantinya setelah proses persalinan.
  3. Langkah selanjutnya adalah memberi tahu dokter anda bahwasanya anda telah terdaftar di Cordlife dan bawa juga collection kit nya saat hari persalinan tiba
  4. Begitu tiba di rumah sakit, telpon lah ke cordlife dan 12 jam setelahnya mereka akan datang untuk membawa plasenta bayi anda.



Mudah bukan? Yes, semudah itu untuk memberikan harapan dan kesempatan hidup kedua bagi bayi mu atau saudaranya. Meski kita tidak tahu kemana Tuhan menggariskan hidup kita, setidaknya kita punya pegangan saat hal terburuk datang. Setuju? 

1 komentar:

  1. Aduhh windah semoga kamu cepet sembuh ya.. jaga kondisi badan sekarang. Berarti kamu harus menyimpan darah tali pusat si baby nanti di Cordlife.

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.