Jumat, 29 Desember 2017

Alfamart Gelar Pelatihan Manajemen Ritel Modern di Rajeg


Pelatihan manajemen ritel modern kembali digelar oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk selaku pengelola Alfamart dan Alfamidi pada Rabu, 27 Desember 2017. Puluhan pelaku UMKM mengikuti pelatihan yang diadakan di Balai Kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg,Kabupaten Tangerang. 

Sama seperti biasanya, dengan tujuan memberikan edukasi pada masyarakat sekitar store Alfamart dan Alfamidi tentang manajemen ritel modern yang bisa membantu usaha toko kelontong para pedagang mendapatkan laba yang maksimal. Branch Manager Alfamart Balaraja Yosef Risdianto juga hadir pada kesempatan ini dan memberikan sambutannya. 

“Tujuannya, mengajak para UMKM untuk memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi,” katanya.

Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel.


Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih.

Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. “Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” imbuhnya.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen ritel modern ini antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan persediaan barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips wirausaha.

Disini, Member Relation Manager Siti Rahmat juga memberikan pemaparan tentang materi terkait bagaimana pengelolaan warung secara baik sehingga terus berkembang dan maju.

“Hal yang harus diingat saat mengelola warung adalah harus memiliki ciri khas sehingga selalu diingat oleh konsumen. Selain itu konsisten jam operasional serta memperhatikan persediaan barang yang dijual,” ucap Siti.


Dia menambahkan, mengenai jam operasional kenapa harus konsisten supaya para konsumen ingat dan mau berbelanja. “Oh kalau warung Ibu Nia jam 6 pagi pasti sudah buka,” ujarnya mencontohkan.

Besar harapan dari pihak penyelenggara agar masyarakat bisa mengembangkan usahanya lebih baik lagi dan tentu bisa bermitra dengan Alfamart dalam jangka waktu yang panjang. 

2 komentar:

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.