Sabtu, 10 Februari 2018

Rahasia Murah Rejeki ala Buku Aplikasi Pencari Rejeki


Yaelah, gini amat jadi karyawan, gaji 10 koma. Tanggal 10 udah koma maksudnya. Hehehe.

Pernah denger orang ngeluh begini? Saya bahkan sering jadi pelaku yang ngeluh begitu. Tapi kaget begitu baca sebuah buku yang bahas soal rejeki. Bukan apa, ngeluh begini ternyata bikin rejeki malah makin seret loh. Buku apa sih?

Pertama kali dikirim oleh kurir, saya berekspektasi bahwa buku ini berbicara soal aplikasi untuk menghasilkan pundi rupiah. Karena dilihat dari judulnya yakni Aplikasi Pencari Rejeki. Wajar dong saya mikir begitu?


Pas baca halaman pertama, saya bengong, ini buku apaan sih? Eh makin dibaca lagi, saya makin penasaran buat baca lebih jauh. Tahu kah kamu, yang bikin saya tertarik baca buku ini adalah apa yang ada disana persis sama apa yang sering saya lakukan. Mengeluhkan rejeki yang Allah berikan dan tidak pernah puas dengannya. Diawal halamannya, buku karya Achi TM dan Wusda Hetsa ini menceritakan bagian hidup dari penulis yang dari kecil di didik untuk tidak memiliki pikiran negatif soal mencari uang. Tapi bukan berarti semua serba mudah juga.


Dari buku ini, saya jadi tahu kalau setiap waktu shalat punya warna yang berbeda. Warna ini memiliki manfaatnya masing masing dalam hidup kita. Misalnya waktu shalat subuh yang identik dengan warna biru muda. Dimana warna ini berhubungan dengan kelenjar tiroid manusia. Warna biru muda yang hadir diwaktu subuh juga mempengaruhi jalan rejeki kita. Itu mengapa kita disarankan untuk bangun sebelum subuh, agar bisa lebih optimal dalam mengisi rejeki. Waktu shalat lainnya tentu hak kalah banyak manfaat nya buat kita, tapi ntar kamu harus baca sendiri ya, kalo saya jabarin nanti spoiler banget dong. Hehe

Nikmatnya Bersyukur



Beberapa dari kita diberi rejeki lebih berupa kekayaan dan hidup yang nyaman, beberapa lagi sedang merusaha mencapainya, namun banyak yang lupa bahwa dalam harta kita itu ada milik mereka yang fakir dan miskin. Di buku Setebal 198 halaman ini kita diajak merenung kembali apa saja yang telah kita dapatkan dan apa yang telah kita berikan kembali pada yang lain. Kalau rejeki kita masih seret, bisa jadi ada beberapa hal yang di tuturkan di buku ini yang telah kita lakukan. Apa aja itu? Baca aja bukunya deh.

Buku Aplikasi Pencari Rejeki ini dilengkapi dengan quote atau kutipan yang menolong banget loh di beberapa halamannya. Juga ada selipan fiksi yang bikin kita punya gambaran tentang aliran rejeki dalam kehidupan ini.

Buku bersampul hitam ini bisa kamu dapatkan dengan membelinya di toko buku seharga 85 ribu. Kolaborasi penulis dan entrepreneurs ini bisa bikin kamu betah baca bolak balik, dan tentu setelah membaca buku ini rejeki yang kita nanti insyaallah akan lebih mudah didapatkan.

15 komentar:

  1. Penasaran dengan warna dan waktu sholat. Rezeki bagaikan jengkol, (harumnya uang semua orang pengin memilikinya, pas di makan pastinya pengen nambah tapi ingat jangan kebanyakan mencari rezeki yg cara yg serakah, cara salah nantinya akan timbul penyakit kejengkolan/kematian jenjang kontrol kemanusiaan alias tidak peka terhadap lingkungan akibat serakah, kikir.

    BalasHapus
  2. Quotenya keren keren, jadi ga bosen baca

    BalasHapus
  3. Memang bikin jadi penasaran bukunya.. Nggak bisa baca lompat-lompat

    BalasHapus
  4. Dari buku ini saya jadi tahu cara berdoa yang seharusnya, dulu kalo berdoa kayak mendikte -_-

    BalasHapus
  5. kadang lupa bersyukur ya mba, makanya rejekinya ga nambah2 :(

    BalasHapus
  6. nah ini mamak yg selalu dapat rezeki karena statusnya haha

    BalasHapus
  7. Jelas, persoalannya bukan pada susah dapat rezeki tapi lupa bersyukur kerap membuat lupa pada rezeki yg sdh kita nikmati

    BalasHapus
  8. Ya Allahhh.. Baru baca beberapa saja bagian buku di artikel ini, berasa barusan dpt mood booster.. duhb pengen punya :(

    BalasHapus
  9. Semoga hari ini berjalan seperti apa yang kita inginkan dan diberikan berkah disetiap langkah yang kita lakukan :) ... selamat pagi dunia

    BalasHapus
  10. Artikel Bermanfaat sekali mkasih :)

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.