Jadi seorang ibu tidak hanya dituntut untuk selalu standby jagain anak anaknya, tapi juga gak boleh kudet sama info terkini seputar tumbuh kembang anak. Bener gak nih?
Anak anak kita, sang penerus bangsa ini punya sejuta problematika yang wajib untuk di mengerti. Salah satu masalah yang kadang suka bikin galau adalah masalah Alergi. Yups, suka bingung kalo anak anak tiba tiba bentol bentol atau ruam di bagian kulitnya. Bahkan Ranendra, anak kedua saya, pernah bentol kecil di seluruh tubuhnya. Kata orang sih itu namanya sarap, tapi bagi saya, ini adalah sesuatu yang gak wajar. Eh bener, waktu dibawa ke dokter ternyata Ran alergi sama detergent yang saya pakai untuk mencuci bajunya.
Mitos vs Fakta tentang Alergi kulit bayi
Pada dasarnya, kulit bayi baru lahir itu sehat. Tapi kadang, lingkungan sekitar mampu membawa perubahan pada kulitnya. Detergent baju, kosmetik bayi, sabun dan lainnya adalah salah satu pencetus timbulnya masalah alergi yang disebut dermatitis. Pada kesempatan yang langka, saya bisa mendengarkan talkshow yang diadakan oleh pure baby yang mengundang Dr Riesa Broto Asmoro yang merupakan dokter yang merangkap sebagai artis. Juga hadir Dokter Patria Vittarini Sp.A yang ikut membahas tema Bayi Sehat Bebas Dermatitis yang diselenggarakan di Intermark BSD, dalam Festival Ibu dan Buah Hati.
Banyak mitos yang beredar seputar kesehatan bayi, khususnya masalah kulit. Seperti kasus Ran yang mengalami alergi terhadap detergent yang kemudian disalah artikan sebagai sarap yang katanya bisa bikin bayi bersih setelahnya. Mitos ini kadang mencegah orang tua untuk berbuat lebih lanjut seperti memeriksakan ke dokter. Tapi menurut dokter Patria, gak semua mitos itu salah kok. Mitos yang mencegah ibu menyusui makan telur dan olahan laut misalnya, adalah mitos yang separuh benar. Benarnya gimana?
Biasanya bayi baru lahir punya bakat alergi, nah bakat ini bisa saja merupakan alergi makanan. Makanan yang menjadi pencetus alergi sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui. Apakah gak boleh konsumsi sama sekali? Tentu boleh, namun konsumsinya satu persatu, jadi apabila bayi mengalami dermatitis, kita tahu penyebabnya.
Gunakan detergent tanpa SLS
Sudah lama saya mendengar anjuran ini, namun ternyata belum banyak perusahaan yang menerapkannya pada produk bayi. Padahal SLS ini bisa menyebabkan banyak masalah salah satunya dermatitis ini.
Dermatitis yang sering terjadi di Indonesia adalah dermatitis atopik. Penyebabnya karena beberapa hal diantaranya karena popok, penggunaan kosmetik bayi yang mengandung SLS dan lainnya. Sebagai orang tua, kita di tuntut jeli memilih produk kosmetik bagi bayi, khususnya kosmetik yang sering digunakan seperti sabun, shampo, lotion. Pilih lah produk yang tidak mengandung SLS serta bahannya alami. Seperti Pure Baby, yang sudah terbukti tanpa SLS, dan bahan yang digunakan diambil dari alam, seperti ekstrak bunga chamomile yang memberikan relaksasi pada kulit bayi.
Tentang Festival Ibu dan Buah Hati
Berlangsung di Intermark Indonesia yang berada di kawasan BSD, kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus ruang rekreasi bagi orang tua ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 6 Mei 2018. Ada banyak kegiatan yang dilakukan disini mulai dari talkshow, lomba mewarnai, lomba bayi merangkak, dan hiburan oleh artis ibu kota. Disediakan pula stand produk yang menawarkan berbagai promo menarik seperti Philips AVENT, Pure Baby, Happy Diapers, Milna, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Yang paling menarik adalah, disini kita bisa membuat KIA ( Kartu Identitas Anak) secara gratis. Banyuak sekali warga Tangsel yang berbohong bonding ke acara festival Ibu dan Buah Hati ini demi mendapatkan KIA tanpa perlu antri lama.
Wah, seru ya, kegiatan yang penuh ilmu, hadiah dan hal menarik lainnya ini ditutup dengan manis dengan penandatanganan petisi "Stop Kekerasan Pada Anak"
0 comments:
Posting Komentar