Beberapa minggu lalu, saat asik menatap layar tivi 32 inci di rumah, saya dikejutkan dengan iklan sebuah kulkas. Iklannya sih biasa aja, yang luar biasa adalah kata kata HALAL yang tersemat di dalam kulkas tersebut. Namun gak terlalu lama takjub, langsung lupa lagi. Sampai suatu hari, pagi pagi buka sosmed dan saya menemukan satu postingan tentang iklan tersebut yang ramai dibicarakan khalayak. Kulkas halal? Why? Kenapa kulkas harus halal gitu?
Tentu sebagai seseorang yang awam terhadap agama, bahasan soal kulkas halal adalah sebuah bahasan yang menjurus pada mengolok olok. Dengan segala ketidak - tahuan itu kemudian banyak yang berkata, "kulkas halal bisa dimakan?" "kulkas halal berarti masukin babi jadi auto halal dong" dan komentar lain yang memperolok iklan ini. Jujur, meski gak ikut berkomentar, tapi dalam hati saya juga bingung dan mempertanyakan hal ini. Kenapa coba ada kulkas halal? Setelah ini pasti banyak produk lain yang di klaim halal dan justru berlomba lomba mengejar sertifikat halal. Di Arab kok gak segitunya banget, batin saya skeptis.
Pertanyaan demi pertanyaan dikepala saya kemudian dijawab ketika mendapat kesempatan mengunjungi Pabrik Sharp di Karawang. Yang mana, disini lah part demi part dari kulkas halal yang menjadi bahan pembicaraan itu bermula. Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari sharp dan juga MUI yang mencerahkan saya.
Kulkas Halal? Yay or Nay?
Seperti kata teman Blogger saya Mas Agung Han, bahwa ditakutkan adanya stempel halal dari MUI ini bisa memancing ceruk bisnis dari segi agama, apalagi bangsa kita sedang tekun sekali beribadah sehingga apa apa harus halal. Tapi ternyata, pemerintah sudah sejak lama punya undang undang yang mengatur tentang kehalalan suatu produk guna pakai. Adalah UU no 33 tahun 2014 yang mengatur tentang hal ini namun sayangnya, secara teknis penerapannya mengalami kendala karena adanya pro dan kontra.
Pada inti nya, kulkas disertifikasi halal untuk memberikan rasa nyaman pada masyarakat. Mengingat, kulkas lah produk yang paling sering bersentuhan dengan makanan yang kita konsumsi. Seperti hal nya panci halal, kulkas halal ini dimaksudkan bukan bikin auto halal atau bisa dimakan. Namun tidak menutup kemungkinan ada zat haram yang digunakan dalam pembuatan kulkas ini semisal gelatin babi atau minyak hewan haram dan lainnya yang turut dimasukkan dalam proses pembuatan kulkas. Jika hal itu terjadi, maka makanan yang bersentuhan dengan produk tersebut akan menjadi najis bagi tubuh kita.
Pemilihan kulkas sebagai produk pertama yang diberi label halal bukanlah kebetulan mengingat pabrik yang ada sejak 2011 ini hanya memproduksi 4 jenis produk yakni kulkas, tv, mesin cuci dan AC. Untuk produk yang di produksi di luar pabrik Karawang rencananya juga akan disegerakan untuk diberi sertifikasi halal.
Bukan hal yang mudah loh menyertifikasi halal bagi produk guna pakai ini. Ada 11 syarat jaminan halal dengan berbagai pengecekan berstandart HAS 23.000. Ada prosedur dan kebijakan yang di terapkan, hingga pembentukan tim internal jaminan Halal. Karena ketika sudah di cap halal, beban berat bagi perusahaan untuk terus memastikan tidak ada najis yang ikut dalam pembuatan produknya.
Menikmati Proses Pembuatan Kulkas
Setelah mendengar pemaparan yang membuka mata saya tentang standar halal, saatnya berkeliling pabrik dan melihat proses berlangsungnya pembuatan kulkas tiba. Satu kata yang terlintas saat melakukan kegiatan ini adalah WOW. Ya sih, saya termasuk norak banget. Meski bukan cuma sekali masuk pabrik, tapi selalu amaze sama isi pabrik. Di Sharp, hampir separuh kegiatan perakitan dilakukan oleh robot. Yeay, welcome to Indonesia 4.0 *siul siul*
Kalo di jelasin secara singkat, pembuatan kulkas tuh begini = lempengan seng/besi di beri pori/lubang banyak - ditekuk 3 sisi - disatukan dengan bagian dalam - di isi zat kimia agar mengeras - di pasang mesin pendingin - di rakit rak nya - pasang pintu - packing. Gak sesederhana itu sih, kalo datang langsung ke pabriknya mungkin bisa menyaksikan sendiri jlimetnya pembuatan kulkas ini. Namun secara kasar mata, bisa disimpulkan memang tidak ada zat zat yang najis yang dimasukkan dalam proses pembuatannya.
Uniknya, saya jadi tahu kalau ternyata kulkas Sharp ini terdapat teknologi yang bisa mempertahankan dinginnya suhu dalam kulkas untuk beberapa jam meski listrik nya mati. Dan tahukah anda? Konsep nya sama dengan menyimpan ASIP (air susu ibu perah) yakni menggunakan ice gel. Bedanya pada kulkas ini menggunakan ice block yang diisi larutan kimia atau semacamnya.
So, kalau ada bahasan soal kulkas halal, saya gak penasaran lagi deh. Justru harus banyak yang tahu nih bahwa sebenarnya dengan ada label halal ini, kita bisa dihindarkan dari dosa dosa kecil.
Mantap sekarang kulkas ada label halalnya juga, salut buat Sharp karena sudah sangat memperhatikan hal ini.
BalasHapusSeneng dengan adanya inovasi yang menyadarkan manusia untuk lebih perhatian lagi menggunakan produk berlabel syariah
BalasHapuswahhh kalo ada kulkas bersertifikat halal ini kan lega juga, nyimpen makanan tetep sehat jadinya
BalasHapus