Menstimulasi Anak Agar Menjadi Hebat dengan Tanggap yang Lengkap

"Bunda, tadi dimas gak bawa bekal, jadi aku kasih dia buah yang aku punya" 

Siang tadi tiba tiba Abhirama berceloteh dengan riang soal bekalnya yang dibagi dengan dimas, sahabatnya disekolah. Sometimes, saya merasa berhasil menjadi orang tua karena melihat Abhirama tumbuh menjadi pribadi yang humble dan periang. Buat saya, mendidik Abhirama menjadi pribadi yang seperti saat ini bukanlah hal yang mudah, karena semenjak kami pindah rumah 3 tahun yang lalu, Abhi seperti kehilangan semangat bermain, jadi galak dan defensive. Gak ada yang mau main sama dia, dia pun gak mau main sama siapa siapa, sampai saya takut dan hampir membawanya ke klinik tumbuh kembang anak.

Abhirama rajin menjaga adiknya

Sampai saya sadar, sepertinya dia kehilangan teman temannya dari rumah kami yang lama. Jadi saya mengajaknya ngobrol, memberi tahu nya tentang betapa baik nya teman temannya saat ini dan dia juga masih bisa kok ketemu teman temannya yang lama. Selain ngobrol, saya juga membacakan banyak buku untuknya yang menceritakan tentang persahabatan, kasih sayang dan interaksi sosial. Hanya dalam waktu 3 bulan, dia sudah punya dua teman baik yang salah satunya menjadi temannya di sekolah juga.

Sebetulnya, bukan cuma Abhirama yang punya perilaku seperti itu, beberapa temannya pun ada yang anti sosial juga, sayangnya orang tuanya cuek dan menganggapnya biasa saja, namanya juga anak anak. Padahal kalo dibiarkan, perilaku ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, menjadi karakter dan menyulitkan kehidupan si anak di masa depan.

Kalau moms punya anak kayak abhirama, coba deh di tanya kenapa kok dia galak sama temennya, atau kenapa kok pelit, dan lainnya. Mereka punya alasan kok, dan biasanya ini berkaitan dengan keseharian mereka. Beberapa tips dari saya menghadapi anak anak yang bersikap anti sosial dan mengajarinya cara mengendalikan emosi serta cara mengontrol emosi adalah mengajaknya ngobrol serta main bareng. Kita bisa ajak beberapa anak tetangga untuk main bareng di rumah, kemudian setelah mulai berjalan, balik keadaan dengan suruh anak kita main di rumah tetangga. Lama kelamaan dia akan terbiasa bermain dengan teman sebaya nya tanpa kita minta. 

Membaca buku, buku adalah jendela dunia. Perkenalkan mereka pada buku dongeng yang menceritakan tentang persahabatan dan kasih sayang. Kalau belum bisa baca, kita bisa bacaan untuk mereka. Cerita ini bisa memotivasi mereka untuk memiliki kehidupan sosial yang baik

Buat jadwal kunjungan, ajak anak moms ketemu sama satu persatu temannya dengan terjadwal. Misalnya hari ini ketemu dan main sama si A, besok sama si B, lalu sama si C. Disini kita bisa lihat teman seperti apa yang membuat anak kita nyaman.

Beri contoh, yang paling penting adalah menjadikan diri kita sebagai contoh bagi mereka. Kalau mau anak kita pandai bersosialisasi, contohkan bagaimana seharusnya kita. Pun begitu kalo mau anak kita tidak pelit, ya jangan bikin mereka berpikir "ah bunda aja pelit, kenapa aku gak boleh" hihihi

Abhirama yang sekarang sudah kembali ceria seperti dulu, malah dia gampang sekali bergaul sama teman sebaya nya meski baru satu jam kenal. Abhi juga gak pelit berbagi apa yang ia punya, padahal biasanya kalo gak kena omel gak akan mau dia pinjemin orang lain mainan nya. Hihihi.

Selain berkat stimulasi yang tepat, melengkapi gizi yang dibutuhkan juga mempengaruhi perkembangan anak menjadi anak yang hebat dengan tanggap yang lengkap. Gizi ini, selain didapat dari makanan, juga dari susu yang di konsumsi lho. Kalo Abhirama, saya berikan dia Bebelac baru dengan kandungan omega 6 serta minyak ikan yang di tingkatkan, FOS : GOS 1 : 9, serta 13 vitamin dan 9 mineral. Omega 3 dan 6 penting sebagai nutrisi otak anak.

Alhamdulillah, Abhi jadi anak hebat yang memiliki Tanggap yang Lengkap berkat stimulasi dan gizi yang baik. Semoga nantinya sang adik juga memiliki kehebatan yang sama.