Memiliki anak merupakan dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Bahkan bagi saya, punya anak udah direncanakan dari masih pacaran. Bikin nama panggilan buat masing masing, trus nyiapin nama anak, belajar teknik bikinnya, praktek *engga deng itu mah* hahaha.
Yang jelas sih, dari dulu saya pengen banget punya anak. Terutama anak cewek. Kebayang dipakein bando, kerudung, baju tutu. MasyaAllah, seneng banget rasanya bisa punya anak. Tapi ya mungkin Allah belum percaya saya bisa lemah lembut merawat anak wanita, jadi dikasihnya jagoan semua. Hihihi. Dibanding para pasangan yang belum dikaruniai momongan tentu saya harus banyak bersyukur dan tetap berikhtiar.
Sama seperti saya, mungkin ada milyaran pasangan yang ingin memiliki momongan atau merencanakan jenis kelamin bayinya. Meski segala keputusan menjadi milik Nya, bukan kah kita diberi kesempatan untuk berikhtiar? Salah satu ikhtiar yang mungkin bisa dilakukan oleh pasangan yang belum dikaruniai anak adalah dengan program Bayi Tabung. Apa sih bayi tabung itu?
Bayi Tabung dan Prosesnya
Dalam kegiatan seminar yang diadakan RSIA SanMarie Basra pada Minggu 16 Desember 2018, bahwa mandul hanyalah satu dari sekian persen penyebab belum/tidak memiliki anak. Dan sedihnya, mindset orang Indonesia berpikir bahwa, kalo blom memiliki anak, berarti rahim si istri mandul. Eits, padahal gak bener lho. Banyak sekali alasan belum hamil pada wanita maupun pria, misalnya
- Masalah Genetik
- Masalah Medis; penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi
- Masalah Gizi; terlalu banyak makan junk food, makanan ber Mercuri, danyang tidak sehat.
- Gaya Hidup; rokok, minuman beralkohol
- Riwayat reproduksi; sel telur susah dibuahi, sperma mati sebelum bertemu sel telur, sperma sedikit atau nol
- Toksin lingkungan dan pekerjaan ; sering lembur, sibuk bekerja, stress, cemas berlebihan.
Tapi, selama memiliki rahim, sel telur dan sperma, maka dengan izinNya, bisa dilakukan Proses Bayi Tabung. Apa itu? Bayinya di masukin dalam tabung? Oh ternyata bukan ya, proses bayi tabung ini adalah suatu usaha yang dilakukan pasutri yang ingin memiliki anak. Bukan bayinya didalam tabung, namun proses pembuahannya dilakukan di luar rahim.
Tahap pertama, pasangan yang ingin memiliki buah hati melalui proses ini wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan sumber dari masalahnya. Apakah itu dari si pria, atau dari si wanita. Karena bisa saja karena salah satu diantara keduanya, maka yang datang ke dokter itu BERDUA! bukan cuma istrinya saja. Karena bisa jadi laki lakinya yang bermasalah.
Tahap kedua adalah penyuntikan obat untuk menyuburkan sel telur. Yang dilanjutkan oleh pemanenan sel telur yang sudah disuburkan.
Setelah sel telur dimasukkan dalam tabung inkubasi, maka giliran sperma yang diambil. Cara pengambilan sperma ada dua yakni dengan cara manual/ onani, atau dengan cara medis yakni penyedotan dengan suntik khusus ke kantung folikel.
Setelah itu, sel telur dan sperma dipertemukan didalam tabung untuk kemudian ditunggu untuk menjadi calon embrio dan disuntik kan kembali ke dalam rahim.
Embrio yang sukses hidup akan menjadi bayi. Jadi proses hamilnya sama saja dengan proses kehamilan pada umumnya.
Bayi Tabung di RSIA SamMarie Basra
Bayi tabung bukanlah hal yang instan, ada perjuangan yang panjang untuk melewati semua hingga berhasil. Prosentase berhasil bayi tabung tidaklah selalu 100 persen. Ada kalanya embrio yang masuk ke rahim tidak ada yang berhasil, kehamilan diluar rahim karena embrio tidak menempel pada dinding rahim dan justru menggelinding keluar. Hingga keguguran selama proses kehamilan nya.
Belum lagi angka yang harus dibayar cukup fantastis yakni berkisar 50-90 jutaan pernah program bayi tabung. Oleh karena nya, penting untuk mencari Rumah Sakit yang sudah teruji prosentase keberhasilan nya sehingga meminimalisir resiko karena human error atau tidak pengalaman.
Kenapa RSIA SamMarie Basra menjadi pilihan? Karena rumah sakit ini memiliki prosentase yang sangat baik. Di Indonesia sendiri, keberhasilan bayi tabung adalah 29.4 persen, sementara keberhasilan kehamilan di Sam Marie Basra sebesar 35 persen.
Pasien dari RSIA SamMarie Basra datang dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan ada beberapa yang bersuamikan WN Malaysia juga yang hadir kemarin. Selain mengikuti prosedural bayi tabung dengan benar, RSIA SamMarie Basra juga mengontrol kondisi janin selama 9 bulan dalam kandungan bahkan hingga melahirkan.
Selain untuk merencanakan bayi tabung, RSIA SamMarie Basra juga menyediakan pelayanan proses persalinan, klinik laktasi, klinik umum dan yang lainnya. Disini semua lengkap, jadi bisa dijadikan sebagai rujukan bagi keluarga muda nih.
0 comments:
Posting Komentar