Terlahir sebagai bayi prematur, membuat saya sangat ketat menjaga Ranendra. Dari segi makanan, kebersihan dan mainan, saya selalu pastikan dia dapat yang terbaik. Saya gak mau dia sakit, karena pesan dokter sebelum pulang dari rumah sakit adalah saya harus pastikan Ran terjaga kesehatannya. Bayi prematur bisa sakit berat kapan saja, termasuk jika dia terpapar kuman dan bakteri.
Akibat pesan dokter tersebut, saya jadi parno sendiri. Tiap pergi selalu sedia hand sanitizer, tisu basah ber-antiseptik, dan Ran gak boleh main keluar. Lelah sih sebetulnya, karena meski prematur, Ran tumbuh sebagaimana bayi pada umumnya, dan bisa dibilang aktif banget. Jadi saya harus kayak elang yang melototin tiap gerak geriknya.
Satu dua bulan pertama berhasil, tapi bulan bulan selanjutnya saya gak mampu melakukannya lagi. Terlebih lagi pas suami bilang, jangan dilarang, nanti terkekang. Duh, rasanya jadi serba salah. Tapi apa mau dikata, emang bener juga, gak semua hal harus gak boleh dia lakukan. Bisa bisa tumbuh kembangnya malah terhambat.
Pentingnya Menyiapkan Nutrisi Pembentuk Anak Cerdas
Pernah saya baca sebuah buku juga mendengarkan langsung dari ibu Elly Rusman bahwa anak anak tidak perlu terlalu di kekang apalagi selalu mendengar kata "jangan". Pasti udah pada baca juga kan? Nah satu itu masih bingung sih, lah kenapa gak boleh bilang jangan? Kan emang gak boleh. Apa coba yang sering kita ucapkan sama anak? " Jangan Lari Lari" "Jangan main air" "Jangan ujan ujanan". Dan hasilnya mereka semakin melesat tak terkendali.
Mengatakan #Iyaboleh sebetulnya bukan hal yang baru. Orang tua millenial rupanya sudah paham bahwa membatasi anak anak dengan kata " Jangan " Hanya membuat kreatifitas mereka mandek. Padahal selama ini anak anak belum tahu gimana rasanya melakukan hal hal baru, mereka akan penasaran, dan ketika dilarang, penasaran itu tak terpuaskan.
Mengatakan #IyaBoleh gak ada rugi nya kok bagi moms, malah bermanfaat banget bagi si kecil. Menurut Dr. dr. Ray W. Basrowi, MKK bahwa ada 3 aspek penunjang masa depan cemerlang si kecil yakni Nutrisi, Stimulasi dan Cinta orang tua. Anak anak membutuhkan ke tiga nya untuk menjadi generasi emas 2045 nanti. Di Indonesia, permasalahan gizi masih belum mengalami perbaikan yang massive. Hal ini dilihat dari masih tingginya angka anak stunting yang mencapai 30,8%. Selain itu, defisiensi besi pada anak juga masih 28,1% serta anak dengan berat badan kurang masih 17.7%.
Untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, setidaknya ada beberapa nutrisi yang harus diperhatikan yakni
Kalsium, berfungsi untuk membangun dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
Protein, sebagai komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
DHA, Omega 3 dan 6, untuk mendukung kinerja dan perkembangan otak si kecil
Vitamin C, B komplek, Zink dan Zat Besi untuk mendukung fungsi normal dari sistem syaraf dan berkontribusi untuk perkembangan kognitif anak.
Lactobacillus Rhamnosus dan Inulin, sebagai nutrisi perlindungan pencernaan yang merupakan jalur utama bagi segala jenis nutrisi lainnya. Pentingnya melindungi pencernaan sebab anak anak dengan sistem cerna yang baik akan terjaga dari masalah seperti paparan virus dan bakteri, penyakit pernafasan dan penyerapan nutrisi lebih optimal.
Pentingnya menjaga asupan Nutrisi si kecil guna melindunginya dari infeksi. Sebab, infeksi berulang bisa menghambat tumbuh kembang si kecil.
#IyaBoleh untuk mencerdaskan Anak
Selain nutrisi, unsur kedua yang harus di penuhi adalah Stimulasi dan Cinta. Stimulasi paling mudah adalah dengan membiarkan mereka bereksplorasi dengan lingkungannya. Pegang pasir, main becekan, menanam pohon, dan lain lainnya. Stimulasi gak akan berjalan dengan baik apabila orang tua tidak melengkapi nya dengan Cinta. Menurut Dra. Ratih Ibrahim, M.M Psikolog, mempercayai anak adalah salah satu bentuk cinta yang paling utama. Anak yang diberikan kepercayaan untuk boleh mengeksplorasi lingkungan nya akan tumbuh menjadi anak anak yang percaya diri dan mandiri.
Mengatakan Iya Boleh, membuka peluang anak untuk mencoba apapun yang bisa ia lakukan. Asal orang tua harus pastikan bahwa anak sudah siap dengan hal tersebut serta ada keterlibatan orang tua di dalamnya. Seperti Ussy Sulistiawaty misalnya, yang memperbolehkan anaknya bermain dengan tanah, namun mendampingi dan menstimulasi lebih lanjut dengan mengajarinya berkebun. Jadi gak sekedar main tanah.
Ada 5 potensi yang bisa dimiliki anak generasi emas Indonesia, diantaranya
1. Berani
2. Cerdas
3. Kreatif
4. Peduli
5. Pemimpin
Ke lima potensi ini bisa di lihat dari stimulasi yang kita berikan. Jadi, berikan stimulasi yang tepat yuk moms. Bagaimana cara menstimulasi nya? Moms gak perlu bingung, saat ini bisa langsung ke iyaboleh.com lalu jadilah bagian dari satu juta #iyaboleh yang nantinya akan mendapat sertifikat serta diberikan juga tips serta cara menstimulasi anak sesuai dengan potensi kecerdasannya.
Keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak sangat pernting ya mom, mendampingi dan memberikan stimulasi, nutrisi yang tepat, juga cinta. Sehingga anak makin percaya diri untuk bereksplorasi.
BalasHapusdengan membolehkan anak bereksplorasi terhadap hal2 yg ditemuinya, kita sudah memulai gerakan positif untuk mencetak generasi kreatif, cerdas, dan berani yg berguna di masa depannya :)
BalasHapusKata positif untuk anak semakin berkembang baik, adalah dengan "iya boleh" tidak perlu sering-sering bilang "jangan" apalagi untuk sesuatu yang positif ya
BalasHapusKekhawatiran berlebihan tidak baik. Iya boleh memang campaign bagus untuk menstimulasi anak syaraf motorik dan berani untuk mencoba
BalasHapusIya saya pun awalnya dulu suka melarang eh tak kok kasihan juga sama anak. Akhirnya dibebaskan iya boleh Alhamdulillah banyak perkembangan dari anak saya.
BalasHapusAcaranya bagus ya bun. Kita bisa belajar di sana dan anak pun bisa bermain sekaligus belajar juga di sana dengan banyaknya permainan stimulasi yang sudah disediakan. Aku juga suka berkata iya boleh pada anak. Selama ada batasan dan aturannya. Tentu saja diawasi
BalasHapusBerarti klu ngelarang-larang anak itu sebenarnya dampaknya gak bagus yH kak, suka nih dgn konsepnya dancow 😍
BalasHapushai mba.. saya sudah gabung dengan gerakan 1 juta #iyaboleh lhooo.. :)
BalasHapusAku jadi enggak takut lagi nih bilang iya boleh sama anakku agar ia jadi anak generasi emas yang pemberani, cerdas dan kreatif
BalasHapusNutrisi, stimilasi dan cinta harus diberikan kepada anak agar tumbuh jadi anak yang sehat dan kuat ya bun. Kita juga jangan membatasi kegiatan anak supaya mereka bisa terus berkembang.
BalasHapusAq makin pingin minum susu Dancow, hehehhe... Dulu pecinta susu ini, anak-anak saya cobain ini juga deh, rasanya nikmat, kandungannya mantab��
BalasHapuswah Ran hebat banget ya tumbuh kembangnya pesat, tapi bundanya juga gak kalah hebat, ekstra waspada menjaga tumbuh kembang Ran. Dancow tuh susu aku kecil dulu, jadi sekarang anak ku juga minum Dancow :)
BalasHapusAnak semakin dikekang dgn kata2 "jangan" makin membentuk karakter pemberontak ya. Atau kebalikannya penakut. Jadi katakan #iyaboleh dengan terus dalam pantauan kita ya.
BalasHapusGerakan 1 juta iya boleh dari Dancow keren sekali..
BalasHapusMemang jika sikon aman untuk memberikan stimulasi optimal kita sebaiknya memberikan kesempatan pada anak untuk eksplor lingkungan dengan mengijinkan mereka..#iyaboleh
Selain makanan sehat dan bergizi nutrisi lainnya juga dibutuhkan ya untuk si kecil. Alhamdulillah... semuanya sudah ada di Dancow...
BalasHapusSetuju banget mba, pas ikut acara ini jadi makin tercerahkan dan dapat banyak insight baru khususnya untuk bisa bilang #iyaboleh hehe. Karena di usianya saat ini mereka memang butuh banyak aktivitas untuk bereksplorasi dan belajar banyak yaa
BalasHapusKadang meski sepele buat bilang IYA BOLEH itu gampang-gampang susah ya, secara anak-anak suka banget dengan eksplorasi yanng ekstrim gitu
BalasHapuspinter ya Ran, tumbuh kembang nya bagus dan pesat.. Nadaa juga minum Dancow nih.. enak rasanya..
BalasHapusRan makin aktif ya mbaa..dengan bilang iya boleh dukung tumbuh kembangnya Ran banget yaa. Sekarang aku jd sadar krn dl terlalu parno kalo anaknaktif eksplorasi suka takut gampang sakit
BalasHapusCuss langsung ke webnya. Betul mba, kasian anak2 masih masa2nya eksplorasi terlalu banyak larangan.
BalasHapus