Dari kemarin sore Pak eka gelisah banget. Mukanya ditekuk udah kayak kambing yang besok mau dikurbankan. Kalo ditanyain, jawabnya sambil mrengus mrengus.
"Kenapa sih mas? Kok kayak lagi nahan derita banget? "
"Ini lebih menderita dari nahan derita. Perih! "
"Dih, kenapa? Kalau ada kesusahan cerita"
Di kalimat terakhirku berhenti, mas eka menyodorkan dirinya mendekat. Memberi jarak sekian jengkal dari bibirnya ke telingaku "aku sembelit, eek nya perih"
Alamaakkk! Seketika saya ingin koprol hingga monas. Lah gimana enggak, di tanggal 3 Mei lalu saya dan beberapa rekan blogger lainnya hadir di acara nya Dulcolax untuk bahas kiat kita puasa nyaman tanpa masalah perut seperti sembelit ini. Eh dilalah malah kejadian suamiku sendiri sembelit. Wkwkwk. Ngakak jangan?
Sembelit saat Puasa
Pas hari biasa aja kalo kena sembelit rasanya gak nyaman. Apalagi pas puasa ya? Makin kremus kremus deh kita menahan derita. Kalo kata Pak Eka, ini lebih menderita dari menahan derita. Wkwkw. Tapi beneran lho, bukan puasa itu gak cuma mendatangkan pahala, persoalan perut juga kerap datang melanda. Yang sering tuh maag, sembelit, diare, bahkan penyakit serius seperti kanker ( kantong kering akibat kebanyakan bukber diluar). Penyebabnya apa? POLA MAKAN! Nah lho!
Coba inget inget, selama 4 hari puasa, kira kira makanan apa yang pertama kita caplok? Gorengan, mie bihun pake sambel kacang, es es, kerupuk mie, naon deui? Adakah yang begitu azan berkumandang kita minum air putih dan makan buah? Ada sih, tapi tentu bukan kamu. Iya?
Makanan yang berminyak, mengandung banyak pemanis, tidak berserat. Inilah awal mula bencana datang. Ditambah lagi faktor stress, pusing karena gak biasa puasa. Perut juga kaget karena tiba tiba gak ada yang nyetor nasi padang di siang hari. Akhirnya lambungnya ikutan stress, yang berujung pada tidak optimal ya penyerapan serat. Kalau kurang serat, apa yang terjadi? Buang air besar jadi mampet. Yang biasanya lancar, jadi mulai ngadat. Yang tiap hari mulai jadi 3 hari sekali, kemudian berubah menjadi seminggu sekali.
Feses yang menumpuk juga jadi penyakit yang berbahaya seperti kanker usus. Dalam gejala yang ringan pun, sembelit menyebabkan perasaan tidak nyaman seperti kembung, begah dan mual. Harus ada solusi atas masalah ini dong?
Mengatasi Sembelit
Tenang, banyak solusi untuk mengatasi sembelit ini. Ada yang cara nyimeng tapi lama, ada yang praktis dan langsung melancarkan BAB. Pilih mana? Dalam kasus susah buang air besar, biasanya kita disarankan untuk melakukan hal ini
- Banyak minum air putih.
Minimal 2 liter per hari. Saat berpuasa, kita bisa mengawalinya dengan minum 2 gelas saat berbuka, 1 gelas setelah shalat magrib, 1 gelas setelah tarawih, 1 gelas saat akan tidur, 1 gelas sebelum sahur dan 2 gelas saat dan setelah sahur.
- Makan buah dan sayur yang kaya serat.
Sayur dan buah kaya serat terdapat pada sayuran hijau seperti bayam, kol, brokoli, buncis, wortel, pare, timun.
- Jangan tunda waktu makan.
Jika berpuasa, mungkin akan butuh penyesuaian bagi lambung kita. Yang terpenting adalah makan tepat waktu dengan makanan yang baik. Misalnya, jam 6 buka puasa, kita makan kurma dan minum air putih. Pergi shalat lalu mulai makan berat di jam setengah 7. Besok lusa dan seterusnya pun biasakan melakukan hal yang sama. Jangan sampe jam 6 buka puasa, kita berbuka dengan lontong, gorengan, miehun, es buah, kolak. Abis shalat magrib masih kenyang, makannya jam 9 jam 10. Itu dia yang bikin sembelit.
Kalau sembelit yang udah gak bisa di tangani dengan banyak minum air putih, biasanya saya akan sarankan suami saya untuk mengkonsumsi obat pencahar. Pilihan kami adalah Dulcolax.
Kenapa harus Dulcolax? Karena Dulcolax sudah 60 tahun malang melintang membantu masyarakat lancar BAB. Gak ada keraguan untuk menggunakan produknya yang telah teruji klinis dan menggunakan bahan bahan alami pilihan. Varian dari Dulcolax juga banyak lho. Ada yang sispositorian yaitu obat pencahar yang dimasukkan melalui anus. Tablet untuk usia dewasa dan sirup untuk segala usia dari bayi hingga lansia.
Produk dari Dulcolax ini selain beragam juga aman untuk dikonsumsi dalam jangka 1-4 minggu. Selebihnya, jika masih sembelit, sebaiknya konsultasikan pada dokter. Soalnya umumnya sembelit hanya terjadi seminggu dua minggu, jika lebih dari 4 minggu, berarti masuk sembelit akut dan harus segera mendapatkan penanganan yang lebih serius. Selain bayi dan lansia, ibu hamil dan menyusui juga aman menggunakan obat ini. Bagi mereka yang hamil, obat yang berbentuk supositoria sangat dianjurkan. Bentuk supositoria Dulcolax ini juga simple dan cukup dimasukkan ke anus saja tanpa perlu alat bantu. Jadi meminimalisir resiko iritasi dan langsung bekerja sesuai dosisnya.
Nah buat yang mengalami sembelit, susah BAB. Jangan khawatir lagi, udah ada Dulcolax uang menemani. Puasa Lancar Perut Nyaman, InsyaAllah pahala juga kita dapat. Aamiin. Jangan biarin numpuk yaa, nanti jadi penyakit.
0 comments:
Posting Komentar