Tadi sore saat asik beli takjil, saya menemukan dia gadis mungil yang sedang ngobrol khusyuk di pojokan teteh takjil. Mungkin anak si teteh, atau pembeli yang sengaja ngabuburit disitu biar gak terasa puasanya.
Sambil menyodorkan handphone, salah satunya lantang berkata "ih beli ini aja, kata mamaku dingin kalo dipake" Mendengar kalimat itu saya jadi tertarik untuk duduk disebelahnya, nguping pembicaraan mereka. Setelah 5 menit disitu, saya baru paham kalau ternyata kedua nya lagi eyel eyelan soal merk pembalut yang enak. Eh tunggu, anak anak ini usianya sekitar 8-9 tahun. Emang mereka udah menstruasi???
Faktanya, Anak-anak Indonesia kebanyakan sudah menstruasi di usia 8-9 tahun. Itu sekitar kelas 3 SD ya. Duh, seingat saya dulu baru menstruasi saat kelas 1 SMP deh, kok makin mundur ya. Eh tapi yang jadi konsen bukan cuma soal usia yang muda untuk menjadi dewasa, tetapi juga kenyataan bahwa anak anak rentan mengalami penyakit di area intimnya karena ketidak disiplinannya dalam menjaga kebersihan area reproduksi.
Itulah mengapa kemudian Mundhipparma Indonesia bersama Kementrian Kesehatan RI kemudian mengadakan kerjasama memberikan edukasi pada sekolah sekolah agar anak anak bisa menjaga kesehatan mereka selama menstruasi. Sebab faktanya kanker serviks tetap menjadi pembunuh nomor 1, dan penyakit ini selain karena gaya hidup dan stress juga karena minimnya pengetahuan tentang menjaga kebersihan area sensitif wanita.
Apa sih tanda tandanya area kewanitaan kita sehat? Nah ini tandanya
- Normalnya area sensitif kita itu lembab dan kadang berlendir. Jangan khawatir ini normal dan bisa dikatakan sehat asalkan lendir nya tidak berbau, tidak gatal dan jumlahnya tidak banyak.
- Area sensitif juga bebas dari gejala infeksi seperti gatal, kemerahan, berbau, keputihan dan berdarah.
Sayangnya, kemaluan kita ini erat kaitannya dengan apa yang kita gunakan. Sebab, pH yang terdapat di area sensitif bisa saja berubah karena beberapa hal seperti penggunaan sabun mandi dan menstruasi.
55% wanita melakukan hal yang salah dalam menjaga kebersihan area sensitif mereka. Waduh, jangan jangan saya termasuk kedalam kategori ini nih. Karena faktanya lagi, 6 dari 10 wanita membersihkan area kemaluan mereka dengan sabun mandi. Ini saya juga sih, eh tapi sekarang udah tobat lho.
Kenapa sih gak boleh pakai sabun mandi?
Mencuci kemaluan dengan sabun mandi itu sangat tidak dianjurkan. Karena pH area sensitif kita adalah 3.8-4,5 sementara pH sabun mandi adalah 11. Jauh banget kan? Dengan pH yang sangat jauh ini, sabun mandi bisa menggerus bakteri baik bersama dengan ekosistemnya sekalian. Hasilnya, kulit miss V jadi rentan terpapar bakteri sehingga menyebabkan masalah seperti infeksi.
Sama seperti penggunaan sabun mandi, saat menstruasi, pH kemaluan berubah menjadi 7.5 yang tandanya bakteri dapat mudah masuk dan berkembang biak. Jika pada saat menstruasi menggunakan sabun mandi untuk membersihkan kemaluan. Aduh, udah deh tamat!
Penyakit yang mungkin muncul
Ada 3 kategori infeksi yang sering muncul pada area sensitif wanita, diantaranya
- Bakterial Vaginosis
- Vulvovaginal Candidiasis
- Trichomoniasis
Mari kita bahas satu satu biar tambah tahu.
Bakterial Vaginosis disebabkan oleh bakteri seperti Gardnerella vaginalis yang memiliki gejala klinis seperti
- 50-60% kasus asimptomatik
- Lendir berwarna putih, berair, bau amis
- Sensasi sakit/panas jarang terjadi
- Gatal jarang terjadi
- Tanda Klinis
- Vagina tidak ada tanda peradangan
Gejala Klinis :
- Lendir berwarna putih, kental (seperti keju), kadang tidak disertai bau
- Sakit pada hubungan intim, panas, sakit berkemih
- Keluhan utama gatal
- Terlihat tanda peradangan di vagina dan lecet di bibir vagina
Seperti namanya Tricomoniasis disebabkan oleh Trichomonas vaginalis
Gejala Klinis nya :
- 70% kasus asimptomatik
- Lendir berwarna kuning/ kehijauan
- Sakit pada hubungan intim, panas, sakit berkemih
- Gatal dan nyeri
Tanda Klinis
- Terlihat tanda peradangan di vagina (Strawberry cervix)
- Strawberry cervix' terdapat pada <2% kasus
Lalu apa yang harus dilakukan agar vagina senantiasa bersih dan sehat?
Nah ini dia tipsnya
- Gantilah celana dalam sesering mungkin, bisa 4-6 jam atau saat sudah terasa lembab. Hal ini berlaku juga bagi pembalut.
- Celana dalam dengan katun bisa menjadi pilihan untuk menyerap keringat dan menghindari kelembaban yang berlebihan
- Jangan menukar atau meminjamkan celana dalam serta handuk pada orang lain
- Jangan gunakan obat obatan atau cairan berupa spermicide
- Hindari memberi bedak pada area sensitif kita
- Gunakan sabun yang tepat untuk area kewanitaan.
Seperti apa itu sabun yang tepat?
Kadang menjadi pertanyaan bagi saya sendiri. Kalo gak boleh pake sabun mandi, trus bagusnya pake apa dong? Ternyata Mundipparma Indonesia sudah punya dong rangkaian sabun pembersih khusus kewanitaan. Sabun ini dirancang dengan pH yang seimbang dan dapat digunakan untuk penggunaan harian karena bebas detergen. Apa namanya? Betadine Feminine Wash dong!
Dan bagusnya lagi, Betadine Feminine Wash ini dilengkapi dengan prebiotik yakni makanan bagi bakteri baik sehingga, flora dari bakteri baik tetap terjaga dan mampu melindungi area miss v dengan maksimal. Menggunakan ekstrak daun sirih untuk menjaga area miss v tetap bersih dan wangi namun juga tidak mengandung pewangi lho. Bener bener cocok digunakan sehari hari dari segala usia. Dari remaja hingga dewasa. Untuk varian bentuk ada 3 yakni foam, natural wash dan tissue. Penggunaan nya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing masing.
Pada saat menstruasi, kita butuh yang ekstra untuk menjaga miss v kita. Makanya ada Betadine Feminine Higiene, yang membantu menjaga pH agar tetap seimbang dan memiliki efek anti mikroba. Cocok banget kan membersihkan area sensitif pas lagi kotor kotornya.
Asyiknya semua ini sudah tersedia di store kesayangan yang ada di seluruh Indonesia. Jadi mungkin yang punya remaja, bisa mulai diajarin untuk rajin jaga kebersihan miss v, untuk kita juga. Menjadi pengingat untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan area sensitif kita. Karena itu adalah aset terbesar kita.
0 comments:
Posting Komentar