Seharian kemarin saya sibuk ngurusin Abhi dan Ranendra yang bergantian diare dan muntah. Aslinya bingung, ini dua anak kena apa kok kompak sakit dengan gejala yang sama. Usut punya usut ternyata abis jajan telur gulung di warung dekat rumah saat saya gak ada. Aduh! Ini mah keracunan makanan sih kayaknya. Langsung deh saya bawa ke klinik untuk pertolongan pertama.
Pernah gak sih moms dapat kasus yang sama kayak saya? Atau jangan jangan lebih parah lagi? Memang masalah keracunan makanan ini udah jadi KLB sejak beberapa tahun belakangan. Dan gawatnya, akibat keracunan ini bisa sampai menimbulkan kematian lho.
Hal ini juga menjadi perhatian pemerintah saat ini, maka itu belakangan pemerintah gencar mengedukasi tentang pentingnya memilih tempat makan yang memiliki sertifikat laik higiene sanitasi TPP yang mana bisa menjadi tolak ukur keamanan makanan di lokasi tersebut.
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi TPP ini bisa didapatkan dengan serangkaian tes yang di antara meliputi beberapa point yakni
- Bahan makanan yang akan dihidangkan
- Alat alat yang dipergunakan memasak
- Kebersihan dapur dan sekitarnya
- Orang yang mengelola
- Penyajian hingga sampai ke konsumen
Poin poin diatas adalah yang menjadi penilaian baik secara kasat mata juga melalui serangkaian tes yang dilakukan di laboratorium. Yang wajib memiliki sertifikat ini adalah pengusaha makanan, restauran, dan tata boga.
Pada 17 September 2019, Kementrian Kesehatan melakukan edukasi kepada masyarakat melalui blogger dan media serta perwakilan pengusaha makanan untuk mendukung salah satu cara menekan KLB yakni dengan aplikasi bernama Gerakan Masyarakat Pangan Aman Sehat (GerMas PAS). Nah aplikasi ini bertujuan untuk menunjukkan tempat pengolahan pangan mana saja kah yang sudah bersertifikat dan menjamin keamanan pangan sehingga masyarakat bisa terhindar dari KLB keracunan makanan.
Sejauh ini, tercatat hingga tahun 2018 ada 122 kasus keracunan pangan di berbagai kota di Indonesia. Sementara penyebab dari KLB ini beragam mulai dari pangan instan hingga jasa boga. Maka dari itu penting untuk mengetahui tempat mana saja yang sudah aman untuk didatangi jika kita membutuhkan makanan dari luar rumah.
Selain itu jaman sekarang makin mudah untuk pesan makanan secara online, jadi tanpa kita tahu bagaimana pengolahannya, asal enak kita beli. Padahal makanan yang dijual bebas itu tidak hanya beresiko mengandung zat berbahaya tetapi juga bisa jadi diolah dengan bahan atau cara yang salah. Menurut WHO, makanan dapat menularkan setidaknya 200 jenis penyakit dari yang ringan seperti diare, hingga yang berat seperti cancer.
Aplikasi GERMAS PAS
Nah bagi pengguna smartphone, bisa mengunduh aplikasi GERMAS PAS ini untuk mengetahui TPP yang aman yang berada disekitar kita. Lokasinya akan menyesuaikan dengan posisi kita berada jadi dimanapun kita, baik di dalam kota ataupun sedang wisata ke luar kota, aplikasi ini bisa menunjukkan TPP mana saja yang sudah terverifikasi aman oleh Kemenkes.
Aplikasi ini dibuat karena terinspirasi oleh kejadian saat ASEAN Games tahun lalu dimana perwakilan negara lain mempertanyakan makanan apa saja yang direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh para atlet, diluar makanan yang disediakan. Nah, pada saat itu belum ada nih aplikasi GERMAS PAS ini sehingga yang ditanya menjadi kebingungan.
Sekarang masyarakat biasa pun sudah bisa cek langsung nih dari smartphone masing masing, sehingga KLB keracunan makanan bisa ditekan. Selain tempat pengolahan pangan, depot isi ulang juga harus memiliki sertifikat ini agar masyarakat bisa mengkonsumsi air bersih yang tidak terpapar zat dan mikroorganisme berbahaya.
Meski belum sempurna, kedepannya aplikasi ini juga membutuhkan bantuan masyarakat untuk merekomendasikan TPP apa saja yang sekiranya ingin di cek kebersihan dan standart pengolahan pangannya oleh kemenkes.
0 comments:
Posting Komentar