Rabu, 04 Agustus 2021

Tips Parenting dimasa Pandemi

 


Beberapa waktu yang lalu, aku mendengar kabar kalo angka kekerasan pada anak meningkat saat pandemi. 

Sedih. Jujur sedih banget. Emang sih kita semua stress dengan kondisi covid yang lagi begini. Takut kena covid, takut ekonomi ambruk, takut harga sembako meningkat, takut lain lainnya.

Segala macam ketakutan itu memicu stress pada orang dewasa. Karena tidak ada pelampiasan, maka orang yang kurang bijak menyelesaikan emosinya pada anak yang merengek. Padahal kalo boleh bilang, mereka sama kayak kita depresi juga. Huhuhu.

Staystrong emak emak dengan anak yang masih krucil apalagi yang jumlahnya lebih dari satu kayak saya. Kondisi ini gak cuma sulit untuk kita, tetapi juga untuk mereka. Mereka bingung dan serba salah apa apa dilarang dengan dalih virus virus virus. Padahal mereka juga gatau virus itu apa.



Menurut Saskhya Aulia, Co-founder dari Tiga generasi bahwa anak anak harus di jelaskan apa itu virus dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Agar mereka bisa mengerti bahwa kondisi saat ini kita harus tetap dirumah saja. Hal ini akan mengurangi rengekan si kecil yang membuat kita gusar.


Selain itu, dalam IG Live session bersama Hometown Dairy, Saskhya mengatakan bahwa ada peningkatan orang tua yang berkonsultasi tentang kesulitannya secara psikologi di masa pandemi ini. Beliau juga menyarankan jika memang kita membutuhkan bantuan orang lain, seperti bantuan psikologi, atau bantuan tenaga, harus di utarakan, jangan diem aja.


Parenting dimasa Pandemi



Jadi gimana sih parenting di saat genting kayak gini? Apa yang harus di lakukan supaya waras ?


1. Tuangkan emosi kita ke wadah yang tepat


Saat Pandemi gini, biasanya anak anak sekolah daring. Siapa yang berubah jadi monster saat nemenin anak sekolah ? Hahahaha. Ngacung semua aku rasa nih.


Nah menurut mbak Saskhya, kita perlu mengalihkan emosi kita ke sumber yang tepat sebelum menemani anak. Karena kalo kita menumpuk emosi, puncaknya adalah anak yang akan menjadi sasaran


Stabilkan dulu emosi kita, agar tidak berdampak pada anak. Melakukan me time adalah salah satu yang bisa kita lakukan agar emosi menjadi stabil. Melakukan hal hal yang kita sukai seperti berkebun, menjahit, memasak, dan lain nya.


2. Memberi anak pendampingan penuh


Di kondisi saat ini, bukan cuma kita kok yang stress. Anak anak juga mengalami nya, dan mereka gak punya siapa siapa dan gak tau harus kemana selain ke kita.


Berikan pendampingan penuh pada anak anak baik saat bermain dirumah maupun saat belajar di rumah. Kebanyakan anak mengalami kebosanan dan kita bisa mengajak mereka melakukan hal hal seru selama dirumah. Serta berbagi cerita agar anak bisa menstabilkan emosi nya juga.


3. Makan makanan yang enak dan sehat 


Selama dirumah aja, makan makanan yang enak dan sehat merupakan kunci penting kewarasan diri. Makanan yang enak bisa menjadi reward untuk tubuh karena sabar terhadap tekanan. Makanan yang sehat juga dibutuhkan oleh tubuh agar tetap bugar.


Berikan nutrisi yang alami untuk tubuh kita, penuhi kebutuhan nutrisinya.


4. Relaksasi dengan gadget. Boleh, tapi...


Saat dirumah saja, relaksasi anak anak salah satunya adalah dengan gadget. Masih menurut mbak Saskhya, boleh lho memberikan gadget pada anak asal penggunaannya yang dibatasi. Syarat lainnya pemberian dan penggunaan gadget pada anak adalah jangan sampai menggangu waktu tidurnya, jangan di jam makan, serta harus konsisten.


Nah, dengan segala tips ini diharapkan orang tua dan anak bisa bekerjasama dengan baik selama masa Pandemi. Gak ada lagi kasus kekerasan pada anak serta anak anak tidak kehilangan moment nya dirumah saja.


0 comments:

Posting Komentar

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.