Rabu, 20 April 2016 yang panas membara.
Hari ini saya bangun tidur dengan begitu
bersemangat, kenapa ? Yang pasti bukan karna gaji suami baru mendarat di
rekening sih, soalnya kalo itumah setengah jam juga udah ludes buat bayar
cicilan *eh *curhat*. Honestly, hari ini saya bersemangat karna ada acara penting yang harus saya
hadiri. Eits, ini bukan acara biasa, karna setengah harian saya akan menimba
ilmu dari para pakar dan suhu a.k.a mastah yang sebetulnya ilmunya sangat mahal
tapi bisa saya dapatkan secara gratis. Wohoo
By the way, saya agak nerpes untuk datang
ke acara yang diadakan di SMESCO ini. Bukan karna mau ketemu pembicara yang
keren sih, udah biasa itu mah, orang keren ketemu yang keren *dikeplak* tapi ini karna untuk pertama kalinya saya pergi
naik angkot dari rumah baru *cie cie* *pamer*. Seriusan, saya takut
telat karna belum bisa mengkalkulasi waktu yang harus ditempuh agar tepat
waktu.
Ternyata kekhawatiran saya terbukti, jarum
jam sudah diangka 12 tapi saya masih berkutat dengan kemacetan. Alhasil ketika
gaza band sudah membawakan satu buah lagu terakhir saya baru menginjakkan kaki
dilantai dua gedung Indonesia Wow smesco. Telattt!
Baru beberapa suap nasi campur bali yang
masuk ke mulut, suara mas Andi Silalahi sudah nyaring terdengar mengajak audience merapat. Duh mas, adek masih
lapar *lap iler* Eh kamu kenal kan sama
mas andi silalahi ? Ituloh pemenang Google Awards Southeast Asia 2010 untuk
UKM. Doski ini nih mastah di bidang Digital Practitioner, hari ini beliau
menjadi pemateri untuk event Smesco DigitalPreneur Day di hari kedua.
Terlihat manis dengan jas berwarna pink,
mas Andi melontarkan pertanyaan sebagai pencair suasana. Sudahkah kita
berdigital ? Tapi rupanya istilah BERDIGITAL nampak asing ditelinga audience
sehingga tak banyak yang menjawab, tapi ketika mas Andi bertanya ada yang
pernah pakai gojek ? Belanja via happyfresh ? Memiliki sosmed ? Maka riuh lah
para peserta.
Oo, jadi yang dimaksut dengan berdigital
adalah menyisipkan digital atau teknologi digital kedalam kehidupan sehari hari
seperti halnya yang sering kita lakukan saat ini yakni menggunakan sosmed,
menggunakan aplikasi aplikasi online seperti gojek, happyfresh, dan lain
sebagainya sehingga memudahkan kehidupan sehari hari.
Berdigital untuk meningkatkan profit
UKM.
E commerce di Indonesia rupanya
mendapatkan hati di masyarakat kita. Ini dibuktikan dengan angka perkembangan e
commerce yang ada di indonesia yang meningkat pesat. Lalu bagaimana dengan UKM
? Apakah dengan berdigital ini dapat meningkatkan profit mereka ? Nyatanya iya,
beberapa peserta acara menjawab mantap bahwa dunia digital yang berkembang
membantu mereka meraih pelanggan secara meluas terutama melalui sosial media
maupun website.
Ada 3 media dimana UKM serta bisnis
lainnya bisa berkembang lebih pesat di era digital yakni
- Sosial media
- Website
Lalu mas Andi melontarkan pertanyaan yang
menggelitik kita yakni mana yang penting ? Bikin website dulu atau bikin sosmed
dulu ? banyak yang ber koor bikin sosmed dulu, ada juga yang bilang bikin
website dulu. Meski sama sama memiliki peran penting dalam berbisnis, nyatanya
membuat website harus didahulukan, hal ini sejalan dengan fungsi website yakni
sebagai E katalog, maupun sumber informasi yang pasti dibutuhkan oleh para
calon pembeli.
Website pun gak bisa asal bikin saja,
harus ada tampilan yang menarik, isi konten yang pas dengan tujuan yang
diinginkan serta informatif. Di Indonesia
sendiri Website bagi penggerak UKM belum terlalu berkembang, hal ini mengingat
masyarakat kita banyak yang terbentur dengan istilah gaptek dan juga mahalnya
harga pembuatan sebuah Website yaitu berkisar antara 10 juta hingga 100 juta
rupiah.
Karna
alasan yang sama bDigital hadir, perusahaan jasa pembuat website ini ingin
pegiat UKM dan siapapun yang membutuhkan website bisa mendapatkannya tanpa
kesulitan, maka dari itu Jose Ricardo Santos, Co-Founder mendirikan bDigital memberi harga yang relatif lebih terjangkau, pun ada konsultasi pra
pembuatan yang bisa dimanfaatkan agar website yang diinginkan sesuai dengan
saran dan memberikan profit yang maksimal.
Sebagai
contoh saja mas Andi Wiryawan, pebisinis UKM pemilik caristyle.co.id, mas
ganteng ini mengakui bahwa website banyak berkontribusi terhadap bisnisnya,
melalui websitenya kini ribuan orang berbelanja fashion dengan sangat mudah. Dia
lebih mudah menargetkan konsumennya karna melalui website semua info yang
diinginkannya jelas tersaji.
Bapak Bagus |
Begitu juga dengan Bapak Bagus
Rachman, Smesco Direktur of Business Marketing. Dalam diskusi panel beliau
menuturkan bahwa website merupakan jalan menembus persaingan MEA, bahkan Smesco
tumbuh salah satunya berkat adanya website dan sosial media. Banyak UKM yang
kemudian tertarik untuk memajang barangnya di Smesco akibat sering membaca
informasinya di Website. Oh iya, bagi para pebisnis UKM yang hendak memajang barangnya
untuk dijual di Smesco bisa langsung datang ke gedung Smesco Galeri Wow di
lantai 5 dengan membawa produk yang sudah sesuai standart ya. Informasi lebih
lanjut Bisa datang langsung atau kunjingi sosial media Smesco Galeri Wow.
Acara informatif yang berlangsung dari hari selasa ini didukung
sepenuhnya oleh bapak Ahmad Zabani, Direktur Utama LLP-KUKM (Lembaga Layanan
Pemasaran Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah) yang juga hadir di hari pertama
kemarin. Acara berakhir dengan pembagian hadiah dan pengumuman pemenang lomba Foto diinstagram
dengan hadiah jutaan rupiah. Eww, nikmat banget yang menang ya, saya seperti
biasa jadi tim hore aja, ikut seneng saat temen lain menang.
bener tuh, kalau seandainya para pelaku UKM sudah melakukan beberpa kegiatannya secara online pastinya bakal banyak manfaat yg mereka dapatkan
BalasHapusBanyak ilmu ternyata yg bisa diserap, semoga makin bisa mengikuti perkwmbangan teknologi.
BalasHapussekarang udah jamannya online, mau gak mau penggiat UKM harus terjun ke dunia online juga
BalasHapusapalagi sekarang udah MEA