Senin, 30 Mei 2016

Awas Bahaya Gangguan Tiroid, Kenali Gejalanya


Semakin modern kehidupan manusia, maka semakin banyak penyakit yang dapat didiagnosis. Mulai dari penyakit menular hingga tidak menular. Di Indonesia khususnya, ada banyak sekali penyakit baik menular maupun menular yang berusaha ditangani dan di tekan angkanya oleh pemerintah. Sementara diantara keduanya, penyakit tidak menular lah yang paling banyak diderita serta membunuh banyak masyarakat kita, diantaranya Diabetes, Jantung, serta Kanker. Menurut penuturan Dr. Lily Sulistyowati dalam seminar publik Waspada Gangguan Tiroid dalam rangka pekan kesadaran tiroid internasional di Grand Cempaka Hotel pada 23 May 2016 bahwa Kemenkes beserta tim berusaha menekan angka kematian akibat penyakit tidak menular hingga 25 % di tahun 2025 melalui sosialisasi kesehatan, pendirian fasilitas kesehatan serta berbagai cara lainnya.

            Penyakit tidak menular yang menjadi sorotan lainnya adalah Gangguan Tiroid, dimana 17 juta penduduk indonesia menderita penyakit ini. Selain karna terbatasnya informasi, gangguan tiroid juga sulit diketahui gejalanya. Salah satu faktor resiko dari gangguan tiroid adalah rokok, dan tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kita merupakan salah satu masyarakat perokok aktif dan pasif terbanyak se ASIA.



            Sebetulnya, kelenjar tiroid memiliki fungsi cukup vital bagi tubuh diantaranya membantu tubuh untuk menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantungotot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Kelenjar endoktrin berbentuk kupu kupu yang terletak pada bagian leher dibawah jakun ini memproduksi hormon tiroid yang mampu mempengaruhi setiap sel, jaringan dan organ tubuh kita. Bahkan pada anak anak, hormon tiroid berperan untuk perkembangan otak dan tumbuh kembangnya.

            Penyebab gangguan tiroid sendiri masih belum diketahui, tapi penyakit ini dapat menimpa setiap manusia tanpa mengenal usia dan gender namun faktanya wanita 10x lebih rentan terkena hipotiroid dibandingkan dengan laki laki dan sebanyak 7%  wanita yang baru saja melahirkan mengalami gangguan tiroid dalam tahun pertama.

            Bukan hanya wanita, bayi baru lahir serta anak anak pun tak lepas dari penyakit ini. Sekitar 2,5 persen ibu hamil mengalami hipotiroid sementara ada prevalensi 1:3000 bagi bayi yang mengidap gangguan tiroid. Kasarnya jika di misalkan ada 5juta kelahiran/tahun maka ada 1600 bayi yang mengalami hipotiroid kongenital per tahunnya. Sementara pada balita terdapat 8,9% hipotiroid sekunder.

            Ada 4 macam bentuk gangguan tiroid yang ada dimasyarakat diantaranya,

Kelainan fungsi



Kelainan fungsi pada tiroid dibedakan menjadi 2 yakni hipertiroid yaitu ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid hingga mengganggu sistem tiroid.
Ciri dari Hipertiroid adalah berat badan turun dan tidak bertambah sehingga tubuh kurus, gelisah dan terlalu aktif, mudah tersinggung dan mudah marah, sering lapar dan makan banyak tetapi tetap kurus


            Satu lagi macam kelainan fungsi tiroid yaitu hipotiroid, dimana kelenjar tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang dibutuhkan untuk menjaga metabolisme tubuh. Ciri cirinya adalah lamban dan sering lelah, kulitnya dingin dan jantungnya berdetak lebih lamban dibanding pada umumnya, gampang mengantuk, cepat stress, sembelit setra depresi.

            Hipotiroid pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir mati atau bayi prematur. Menurut dokter Aman Pulungan, hipertiroid memiliki resiko faktor keturunan meski tidak sekuat diabetes militus. Untuk membedakan apakah pasien terkena hipotiroid atau hipertiroid maka perlu dilakukan pemeriksaan darah dilaboratorium

Kelainan Bentuk



            Kelainan bentuk ini dibagi menjadi dua tipe yakni Struma/gondok yang merupakan pembesaran dari kelenjar tiroid dan Modul yakni kelainan bentuk tiroid yang dapat bersifat jinak atau ganas dan sering kali tidak ada gejala.

Kanker Tiroid


            Tiroid yang mengalami kanker pada umumnya mengalami pembengkakan sehingga menimbulkan benjolan. Pada umumnya kanker tiroid merespon terhadap pengobatan meski ada sebagian kecil yang bisa bersifat agresif. Dibutuhkan penanganan yang tepat dengan tenaga medis yang ahli dibidangnya yang menangani hal ini

Peradangan


Peradangan yang terjadi pada tiroid biasanya menyebabkan benjolan besar yang menyebar pada bagian leher. Untuk membedakan antara gondok, modul, kanker tiroid dan peradangan perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut seperti uji darah di lab dan screening tiroid.

            

0 comments:

Posting Komentar

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.