Semakin modern kehidupan
manusia, maka semakin banyak penyakit yang dapat didiagnosis. Mulai dari
penyakit menular hingga tidak menular. Di Indonesia khususnya, ada banyak
sekali penyakit baik menular maupun menular yang berusaha ditangani dan di
tekan angkanya oleh pemerintah. Sementara diantara keduanya, penyakit tidak
menular lah yang paling banyak diderita serta membunuh banyak masyarakat kita,
diantaranya Diabetes, Jantung, serta Kanker. Menurut penuturan Dr. Lily
Sulistyowati dalam seminar publik Waspada Gangguan Tiroid dalam rangka pekan kesadaran tiroid internasional di Grand Cempaka
Hotel pada 23 May 2016 bahwa Kemenkes beserta tim berusaha menekan angka
kematian akibat penyakit tidak menular hingga 25 % di tahun 2025 melalui
sosialisasi kesehatan, pendirian fasilitas kesehatan serta berbagai cara lainnya.
Penyakit
tidak menular yang menjadi sorotan lainnya adalah Gangguan Tiroid, dimana 17
juta penduduk indonesia menderita penyakit ini. Selain karna terbatasnya
informasi, gangguan tiroid juga sulit diketahui gejalanya. Salah satu faktor
resiko dari gangguan tiroid adalah rokok, dan tidak dapat dipungkiri bahwa
masyarakat kita merupakan salah satu masyarakat perokok aktif dan pasif
terbanyak se ASIA.
Sebetulnya,
kelenjar tiroid memiliki fungsi cukup vital bagi tubuh diantaranya membantu
tubuh untuk menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak,
jantungotot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Kelenjar endoktrin
berbentuk kupu kupu yang terletak pada bagian leher dibawah jakun ini
memproduksi hormon tiroid yang mampu mempengaruhi setiap sel, jaringan dan
organ tubuh kita. Bahkan pada anak anak, hormon tiroid berperan untuk
perkembangan otak dan tumbuh kembangnya.
Penyebab
gangguan tiroid sendiri masih belum diketahui, tapi penyakit ini dapat menimpa
setiap manusia tanpa mengenal usia dan gender namun faktanya wanita 10x lebih
rentan terkena hipotiroid dibandingkan dengan laki laki dan sebanyak 7% wanita yang baru saja melahirkan mengalami
gangguan tiroid dalam tahun pertama.
Bukan
hanya wanita, bayi baru lahir serta anak anak pun tak lepas dari penyakit ini. Sekitar
2,5 persen ibu hamil mengalami hipotiroid sementara ada prevalensi 1:3000 bagi
bayi yang mengidap gangguan tiroid. Kasarnya jika di misalkan ada 5juta
kelahiran/tahun maka ada 1600 bayi yang mengalami hipotiroid kongenital per
tahunnya. Sementara pada balita terdapat 8,9% hipotiroid sekunder.
Ada
4 macam bentuk gangguan tiroid yang ada dimasyarakat diantaranya,
Kelainan fungsi
Kelainan fungsi pada
tiroid dibedakan menjadi 2 yakni hipertiroid yaitu ketika kelenjar tiroid
menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid hingga mengganggu sistem tiroid.
Ciri dari Hipertiroid
adalah berat badan turun dan tidak bertambah sehingga tubuh kurus, gelisah dan
terlalu aktif, mudah tersinggung dan mudah marah, sering lapar dan makan banyak
tetapi tetap kurus
Satu
lagi macam kelainan fungsi tiroid yaitu hipotiroid, dimana kelenjar tidak
menghasilkan cukup hormon tiroid yang dibutuhkan untuk menjaga metabolisme
tubuh. Ciri cirinya adalah lamban dan sering lelah, kulitnya dingin dan
jantungnya berdetak lebih lamban dibanding pada umumnya, gampang mengantuk,
cepat stress, sembelit setra depresi.
Hipotiroid
pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir mati atau bayi prematur. Menurut
dokter Aman Pulungan, hipertiroid memiliki resiko faktor keturunan meski tidak sekuat
diabetes militus. Untuk membedakan apakah
pasien terkena hipotiroid atau hipertiroid maka perlu dilakukan pemeriksaan
darah dilaboratorium
Kelainan Bentuk
Kelainan
bentuk ini dibagi menjadi dua tipe yakni Struma/gondok yang merupakan
pembesaran dari kelenjar tiroid dan Modul yakni kelainan bentuk tiroid yang
dapat bersifat jinak atau ganas dan sering kali tidak ada gejala.
Kanker Tiroid
Tiroid
yang mengalami kanker pada umumnya mengalami pembengkakan sehingga menimbulkan
benjolan. Pada umumnya kanker tiroid merespon terhadap pengobatan meski ada
sebagian kecil yang bisa bersifat agresif. Dibutuhkan penanganan yang tepat
dengan tenaga medis yang ahli dibidangnya yang menangani hal ini
Peradangan
Peradangan yang terjadi
pada tiroid biasanya menyebabkan benjolan besar yang menyebar pada bagian
leher. Untuk membedakan antara gondok, modul, kanker tiroid dan peradangan
perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut seperti uji darah di lab dan screening tiroid.
0 comments:
Posting Komentar