Sebagai seorang ibu dengan satu anak balita yang semakin gemar gangguin emaknya kerja, saya sering sekali menjadikan gadget sebagai alasan supaya mereka anteng. Meski tahu dampaknya bakalan negatif tetapi hal itu ‘terpaksa’ saya lakukan agar dia gak gangguin saat saya kerja. Ada yang senasib sama saya ?
Baru baru ini saya mendapat tambahan wawasan tentang dampak
dari penggunaan gadget yang berlebihan pada anak. Menurut Dokter Kejiwaan, dr.
Anggia Hapsari SpKJ(K) bahwa sejatinya anak anak diseluruh dunia mengalami
kecanduan gadget dan salah satu pencetusnya adalah pengenalan terhadap gadget
yang terlalu dini dan pembiasaan dari orang tua sebagai salah satu trik agar
anak anteng. Sayangnya masalah gadget holic ini membawa dampak yang tidak
ringan dan tidak mudah diatasi. Di USA sendiri pemakaian gadget pada anak
perharinya yakni setidaknya selama 6 jam atau lebih, dan 72% dari anak anak ini
berusia 9-12 tahun.
Masalah pertama dan utama yang sering terjadi akibat gadget
holic ini adalah kurangnya kualitas dan kuantitas tidur anak sebab hampir
separuh dari waktu bermain gadget adalah saat hendak tidur. Anak yang kecanduan
gadget akan memiliki resiko 2x lipat kesulitan tidur akibat gadget daripada
anak pada umumnya, sehingga waktu tidur mereka menjadi molor atau kualitas
tidur mereka tidak baik akibat gelisah dengan gadgetnya. Hal ini kemudian
membuat mereka bangun terlambat dan lesu di pagi hari.
Rentetan dari dampak utama tersebut membuat anak yang sudah
bersekolah menjadi malas bangun pagi sehingga mempengaruhi nilai akademik
mereka di sekolah, anak yang ber-IQ tinggi juga akan mengalami masalah akademik
di sekolah meskipun tidak terlalu besar pengaruhnya di awal fase kecanduan. Namun apakah kita yakin
semua anak kita memiliki IQ yang tinggi ? ketimbang nilai sekolah anak jeblok
mending menghindari kan ?
Masih memaparkan soal dampak kecanduan Gadget, dokter muda
ini juga menuturkan bahwa anak yang lengket dengan gadgetnya akan memiliki
masalah sosial karena jarang berinteraksi dengan orang lain. Mereka pada
akhirnya menjadi penyendiri dan anti sosial serta gampang marah ketika
diganggu. Anak anak ini juga akan mengalami kegelisahan apabila jauh dari
gadgetnya.
Sama seperti orang dewasa, anak yang kecanduan gadget akan
kesulitan untuk membagi waktu sehingga melupakan kewajibannya serta
kebutuhannya seperti makan dan belajar serta bermain diluar ruangan. Yang paling
kentara dari anak anak yang gadget holic adalah postur tubuhnya yang membungkuk
dan sendi mereka akan sakit akibat jarang bergerak dengan bebas. Mata yang
terpapar layar gadget juga akan rusak karena sinyal blue light yang ada di
layar memancarkan radiasi dan merusak retina mata, dalam penggunaan yang
berkontinue dan secara berlebihan anak anak akan mengalami penurunan fungsi
pengelihatan dan bisa berujung pada masalah mata lainnya.
Umumnya pengguna gadget yang berlebihan ini akan mengeluhkan
sakit pada leher bagian belakang, mata perih dan kering, sakit pada punggung
serta pening. Tragisnya lagi penggunaan gadget yang berlebihan ini kita sadari
tapi kita biarkan sehingga postur tubuh kita mulai bungkuk dan rusak akibat
kesalahan ini.
Tapi gak semua anak yang pegang jadget masuk kategori
kecanduan gadget kok, tapi sebelum itu terjadi dan makin fatal mari kita pahami
ciri ciri dari kecanduang gadget tersebut, diantaranya :
- Lebih banyak waktu bersama gadget dan asik dengan gadgetnya dalam kurun waktu yang lama.
- Mengabaikan waktu dan tanggungjawab seperti makan, mandi, ibadah, dll.
- Mengabaikan lingkungan, teguran dan sapaan dari sekitarnya serta bersikap acuh.
- Menunda dan meninggalkan tugasnya baik sekolah maupun dirumah
- Selalu mengecheck gadgetnya meskipun tidak ada notifikasi atau apapun
- Menjadi cemas berlebihan dan uring uringan jika jauh dari gadget
- Gelisah saat tidak ada kuota internet atau tidak menemukan sinyal internet.
- Selalu membawa powerbank dan panik jika gadgetnya mati
- Tidak pernah mau berpisah dengan gadget bahkan saat tidur dan saat ke dalam kamar mandi.
Nah, dari semua ciri tersebut apakah itu menjurus pada kita ?
yaa, pada kenyataannya gadget tidak hanya di derita oleh anak anak saja. Orang dewasapun
saat ini setidaknya berinteraksi dengan gadget selama 12 jam atau lebih
sehingga tidak heran kita menjadi seorang pecandu gadget yang pada kenyataannya
sama berbahayanya dengan kecanduan narkoba. Tapi tenang, ada kok solusinya buat
kita agar bisa mencegah timbulnya kecanduan gadget ini, diantaranya :
- Matikan notifikasi
- Batasi diri, berkomitmenlah pada diri sendiri untuk tidak menggunakan gadget pada moment tertentu misalnya saat makan, saat akan tidur, atau beri anak anak batasan jam berapa sampai jam berapa mereka boleh mengakses gadgetnya.
- Hapus semua sosmed, bukan berarti kita gak boleh punya sosmed tapi hapus saja aplikasi di gadget dan buka sosmed di komputer saat kita butuhkan.
- Matikan gadget sebelum tidur
- Hindari gadget saat bekerja
- Gunakan password yang panjang dan sulit dibuka agar kita malas menggunakan gadget.
- Yang terpenting adalah menjadi pengguna gadget yang bijak.
Masalah gadget holic ini menjadi serius terutama jika menyangkut
masalah kesehatan. Bahkan gak cuma di Indonesia, diseluruh bagian dunia manapun
masalah gadget holic ini menjadi sorotan. Bahkan US National Association for
Sport and Actifity merekomendasikan anak-anak agar tidak berada dalam keadaan
pasif lebih dari satu jam, padahal mereka bisa menghabiskan 6,5 jam di depan
layar tanpa bergerak bebas. Miris sekali kan ? padahal sejatinya bermain tanpa
gadget membuat mereka lebih bahagia, percaya diri, dan memiliki keterampilan
sosial yang baik.
Sejalan dengan yang dikatakan oleh dokter Anggia, seorang
terapis dari USA yakni Mrs. Marybetts sinclair menuturkan bahwa masalah yang
sering dialami oleh gadget holic adalah masalah persendian dan postur.
Saat menggunakan gadget, postur posisi bahu menjadi
melengkung kedalam dan kepala condong kedepan. Hal ini tidak baik karena otot
di depan leher aka memendek dan otot di belakang leher akan memanjang yang
kemudian menjadi tegang dan mereka akan mengakomodasi posisi baru dari kepala
dan leher yakni condong bungkuk kedepan.
Masalah tidak berhenti begitu saja, kepala yang condong ke
depan akan meningkatkan stress pada tulang belakang dan sendi tulang punggung,
bahkan saat terlalu menunduk kekuatan otot ligamen kita setara dengan memikul
beban sebesar 60lbs. Bagi para pekerja yang hampir seharian di depan komputer,
masalah lain yang terjadi adalah timbulnya posisi kura kura dimana pundak
melengkung kedalam dan beban tubuh bertumpu pada tulang ekor. Maka dari itu ada
baknya kita mulai memperhatikan posisi duduk yang benar dan nyaman sehingga
kita terhindar dari masalah kesehatan.
Berikut posisi duduk yang benar :
![]() |
posisi duduk yang benar |
- Duduk dikursi dengan posisi lurus, kaki harus menapak lurus pada lantai atau pada penyangga kaki. Kaki dan panggul membentuk 90-100 derajat dari tulang belakang.
- Duduklah dibagian depan tulang selangkangan, bukan tulang ekor
- Dengan perlahan tekan bagian belakang belakang kepala ke arah belakang, sehingga kepala dan tulang punggung sejajar
- Biarkan lengan bergelantung dari belakang bahu bukan dari depan sendi bahu. Hindari menegangkan bahu!
- Jari jari dan pergelangan tangan harus tetap lurus saat mengetik diatas keyboard, hindari menggapai keyboard.
- Berhentilah setidaknya 20 menit sekali, menoleh kanan dan ke kiri serta menatap ke jarak pandang yang jauh. Jika diperlukan lakukan jalan kecil untuk melepaskan ketegangan otot.
Selain sendi dan postur, mata adalah bagian lain yang paling
berdampak masalah akibat gadget holic ini. Di Amerika sana, ada penyakit yang
disebut Serangan Presbiopia Dini dimana penyakit ini terjadi akibat ketegangan
mata saat menatap layar terlalu lama, serangan ini datang 10 tahun lebih awal
pada masyarakat kita saat ini. Tentu hal ini dapat kita cegah sebelumnya, yakni
dengan beberapa cara diantaranya
- Menjaga jarak pandang mata pada layar setidaknya 30cm dan mengontrol frekuensinya, untuk setiap 15 menit didepan layar kita harus beristirahat setidaknya selama satu menit.
- Tutup mata ketika kita merasa sudah lelah
- Hindari memandang layar terang di dalam cahaya yang minim, dan kurangi pula kecerahan pada layar gadget kita.
- Yang terpenting adalah jangan terlalu lama berkutat dengan gadget dan makan makanan bergizi terutama vitamin A untuk menopang kesehatan mata kita.
Saya pribadi, kadang merasa lelah jika seharian berada di
depan komputer atau handphone, bahkan saya merasa tulang belulang saya rontok
*lebay*. Tapi kalo udah begitu saya biarin aja soalnya nanti ilang sendiri
meski yang demikian membutuhkan waktu berhari hari. Tapi sekarang saya gak
khawatir karna dalam Launching Treatment Gadget Holic oleh Mom n Jo, Mrs Marry
yang merupakan terapis berpengalaman selama 40 tahun mengajari bagaimana cara
memijat para gadget holic serta exercise yang bisa di kerjakan sendiri dirumah.
Excercisenya sendiri cukup dengan tidur pada gym ball selama beberapa menit
yang dilakukan setiap hari. Fungsinya adalah untuk mengembalikan postur tubuh
kedalam bentuk yang semula.
Mrs. Mary juga mencontohkan bagaimana pemijatan yang
dilakukan untuk para gadget holic, sebetulnya pemijatan ini bisa dilakukan dirumah. Adapun titik pemijatan yang dilakukan diantaranya pada dada dan bahu,
leher bagian belakang, kepala serta mata. Yang spesial, posisi saat dipijat
bagian pinggang dan punggung akan diganjal dengan handuk hangat dan memijatnya
menggunakan minyak organik.
Mungkin kalau dipraktekin dirumah agak susah yaa, yang enak
mah ada yang mijitin kita atau anak kita biar terima beres aja. Hihihi. Jangan khawatir,
karna keinginan itu diwujudkan oleh Mom n Jo Spa, kenal kan sana tempat spa
satu ini ?
Buat yang belum kenal, biar saya kenalin deh. Mom n Jo Spa
adalah pelopor spa untuk ibu hamil dan bayi yang berdiri pada 8 April 2006
lalu. Tempat Spa ini memiliki cabang di seluruh Indonesia dengan beragam jenis
spa untuk ibu hamil, ibu baru, bayi, anak- anak dan pasangan. Tidak hanya
memijat, Mom n Jo Spa juga memiliki slimming and counturing programs untuk ibu
baru, facial, hair treatment, waxing dan perawatan kuku.
Hamil dipijat ? tidak perlu khawatir, Mom n Jo Spa telah
memiliki sertifikat dari American Pregnancy Massage Association. Jad keamanannya
sudah terjamin ya moms, dan produk treatment yang digunakan oleh Mom n Jo Spa
merupakan bahan alami dengan campuran jamu dan herbal.
Sekarang udah kenal kan sama Mom n Jo ? nah, sekarang kita
ngomongin treatment gadget holic nih! Buat yang mau nyobain bisa langsung ke
cabang Mom n Jo Spa terdekat ya, eits tapi jangan sekarang karna treatment ini
akan disediakan serentak pada bulan januari nanti. Selain untuk mengatasi
tetegangan otot akibat bermain gadget, treatment ini juga bisa menyehatkan
pernafasan dan menambah kebugaran tubuh lho. Dengan 45 menit treatment per
sesinya kita bisa lebih bugar dan cukup membayar 195 ribu saja. Oh iya, yang
bisa melakukan treatment ini adalah anak anak diatas dua tahun hingga orang
dewasa.
Cek tanggal ah, saya mulai lelah di depan komputer. Hihihi. Nanti
kalau udah nyobain treatmentnya saya sharing lagi ya kayak apa pengalamannya.
Wah tipsnya pas banget nih buat aku mbak, trus ya anakku yang baru berusia 3 tahun setengah hobinya main game mulu >.<, sekarang sih aku batasin
BalasHapusAnak generasi milenial ini emang ngga bisa kita jauhkan dari gadget. karena mereka lahir di era gadget yang super canggih. Yang perlu kita lakukan adalah mengawasi dan membatasi saja. Namanya anak-anak kan sifatnya penasaran, kalau dirumah dilarang bisa jadi dia cari di luar. Ya, orangtua harus punya kendali soal penggunaan gadget pada anak ini.
BalasHapusharganya cukup terjangkau ya untuk treatment ini...
BalasHapusLengkap infonyan nih, aku jg selalu 8ngetin sih cara duduk yg bnr, krn pengaruh ke tulang, akibatnya bs kena saraf. Gadget emang bs ngubah cara berdiri dan duduk seseorang y
BalasHapusmasku termasuk gadget freak, mudah-mudahan aja bisa dikurangiin nantinya, kasian dia jadi kayak gak idup
BalasHapussalam,
kesya
Duh, untungnya aku bukan gadget freak :3
BalasHapusSalam,
Puput
setidaknya sebagai orang tua perlu ada control yang ketat buat anak kit yang mempunyai gadget atau smartphone. semoganya sieh ndak sampai kecanudan gtu.
BalasHapus