Punya anak di usia pra sekolah menjadi tantangan sendiri buat saya sebagai ibu, apalagi kalau tumbuh kembang anak kita gak sama kayak anak lainnya. Emang sih, teorinya tiap anak itu punya kemampuan yang berbeda beda, tapi kita patut curiga loh kalo ada kemampuan dasar yang gak sesuai sama tumbuh kembangnya.
Seperti yang dikatakan dokter Dr. Rini pada acara Smart Parenting Workshop yang diadakan oleh Clozette Indonesia bersama dengan Parenting Club pada kamis, 14 September yang lalu, bahwasanya kita patut waspada pada gejala gejala terhambat nya tumbuh kembang anak di awal usia pra sekolah. Perpindahan usia dari bayi ke pra sekolah dinilai riskan dan sering menampakkan gejala keterlambatan namun orang tua tidak menyadarinya atau sadar, namun sering Mengacuhkannya. Padahal red flag atau tanda bahaya telah ditampilkan oleh sang anak.
Apa saja tanda bahaya yang terjadi di usia pra sekolah ini?
- Belum bisa memegang pensil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Sangat kesulitan untuk mencorat - coret
- Belum bisa membuat kalimat dari 3 kata
- Belum bisa meniru gambar lingkaran. Gak harus lingkaran yang bulat sempurna, asal ujungnya bertemu dengan ujung lain dan menyerupai lingkaran gak masalah.
- Sangat mudah distraksi dan tidak dapat berkonsentrasi pada sebuah aktifitas untuk kurun waktu 5 menit
- Tidak dapat menceritakan aktifitas nya sendiri
- Sering terjatuh dan kesulitan naik tangga
- Meneteskan air liur terus menerus
- Tidak dapat melempar bola diatas kepala
- Belum dapat melompat di tempat.
Sebenarnya masih banyak tanda atau red flag lain yang dituturkan oleh Dr. Rini, namun saya mengambil 10 hal ini saja yang sering sekali dianggap sebagai sesuatu yang biasa oleh para orang tua. Anak anak usia pra sekolah dengan usia 3-6 tahun merupakan usia yang paling mudah diarahkan. Kita bisa menstimulasi kecerdasan nya dengan permainan ringan seperti lempar tangkap, pengenalan diri mereka pada lingkungan, dan yang lainnya.
Selain stimulasi, perhatikan juga nutrisi mereka sejak dini. Makanan dan minuman nya mempengaruhi kecerdasan anak di usia pra sekolahnya. Kenalkan juga konsep sekolah pada anak, sehingga mereka tahu bahwa sekolah bukanlah tempat yang seram atau sebagainya.
Kita juga bisa lho tahu apa sih kecerdasan anak kita. Apakah kecerdasan musik, linguistic, mathematics atau yang lainnya. Caranya? Dengan membuka www.parentingclub.co.id sebab disana ada tuh yang namanya Smart Strength Finder yang berguna mengetahui kepintaran anak di 3 bidang yang menonjol berdasarkan beberapa pertanyaan seputar si kecil.
Kayak Ayudia Bing Slamet yang sudah mencoba fitur ini untuk mengetahui kecerdasan sang anak. Meski usianya masih 2 tahun, namun kecerdasan sudah bisa di ketahui loh, dengan begitu menurut artis cantik ini, dia lebih mudah untuk menstimulasi anak berdasarkan kecerdasan nya. Wah, keren nya fiturnya.
Stimulasi yang penting lainnya di usia pra sekolah ini adalah bersosialisasi dengan yang lain. Nah menurut Kak Budi yang merupakan seorang pendongeng, membacakan cerita dengan gaya didongengkan adalah salah satu cara ampuh nih untuk menstimulasi banyak kecerdasan anak. Dengan mendengarkan dongeng, anak bisa terlatih kreatifitas nya. Dan mendongeng juga bisa membentuk interaksi antara orang tua dan anak sehingga anak tidak takut jika berinteraksi dengan orang lain.
Nah, jadi gimana, para moms udah dongengin anaknya belum?
waah, makasih udah diingetin lagi. Belakangan banyak pos2 pengeluaran tak terduga, akhirnya deh tabungan kena juga :|
BalasHapus