Jumat, 09 November 2018

BUMN Bantu Palu Bangkit dari Bencana


28 September 2018, ponsel saya yang tergeletak manja di atas meja biasanya sepi dari notifikasi, tapi pada hari itu, dia tak henti berbunyi. Sebagai ibu dua orang anak, saya kadang tak sempat membuka nya dikala anak anak masih terjaga. Jadi ya bablas aja, woles.

Betapa terkejutnya saya ketika membuka handphone, semua sosmed penuh dengan informasi tsunami di Palu dan Donggala. MasyaAllah, sedih rasanya mendengar kabar ini. Langsung teringat kakak ipar di medan yang sering bolak balik ke palu untuk kirim barang buat kantornya. Alhamdulillah ternyata beliau aman karena minggu ini tidak ada jadwal antar barang.





Sebulan berlalu, palu yang terguncang gempa dahsyat serta tsunami yang menyapu hampir separuh kota ini akhirnya mulai bangkit. Bantuan dari dalam dan luar negeri berdatangan demi mengembalikan Palu dan Donggala menjadi kota yang normal kembali. Selain bantuan dari badan amal dan organisasi kemanusiaan, bantuan juga hadir dari BUMN di Indonesia seperti Bank Mandiri.

Mck

Rumah sementara

Tampak atas pembangunan

Beberapa BUMN dibawah kepemimpinan Ibu Menteri BUMN, Rini Soemarno bergotong royong membangun kembali desa desa yang ada di Palu, Sigi dan Donggala salah satunya yakni Desa Sibalaya, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi. Di desa ini, telah dibangun 250 unit hunian sementara yang diperuntukkan bagi pengungsian di desa ini dan juga para guru yang terkoneksi dengan SD Inpres.



Untuk pendidikan, anak anak di Sigi harus menunggu beberapa saat agar bisa menikmati sekolah mereka yang telah rusak. Selama menunggu sekolah terbangun, anak anak ini belajar di pengungsian bersama relawan guru yang datang dari segala penjuru Indonesia. Wajah wajah bahagia itu terlihat ketika beberapa perlengkapan sekolah seperti boneka peraga serta alat menggambar datang untuk mereka.

Pada 30 Oktober, Ibu Rini hadir di Desa ini untuk meninjau langsung percepatan yang telah dilakukan. Salah satu BUMN yang ikut membangun adalah Bank Mandiri, yang mana Direksi nya ikut mendampingi Bu Rini pada kegiatan ini. Wajah wajah sumringah menyambut beliau. Dari foto yang teman saya berikan, saya melihat senyum anak anak Sigi menyambut Bu Menteri meninjau sekolah darurat dan rumah sementara yang telah terbangun.




Senyum senyum itu ada selain berkat relawan guru yang didatangkan dari berbagai daerah, juga karena bantuan psikolog yang di hadirkan dengan kerjasama Bank Mandiri dengan Mandiri Amal Insani Foundation melalui posko trauma healing bagi para korban bencana.

Masyarakat juga untuk sementara bisa bernafas lega karena di desa ini telah dibangun 100 rumah sementara dengan ukuran 4.8m x 4.88 m dengan bahan baja ringan sebagai rangkanya, dan GRC board sebagai dindingnya. Selain rumah sementara, ada juga  MCK sebanyak 20 unit yang dilengkapi dengan tempat cuci dan wudlu. Sebagai penunjang kegiatan masyarakat, dibangun pula aula warga yang berbahan dasar pohon kelapa sebagai simbol kearifan lokal dan dengan harapan masyarakat akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari bawah atap tersebut.




Bantuan PT. Bank Mandiri Tbk.


Selain bantuan berupa bangunan, Bank Mandiri juga memikirkan kelangsungan hidup masyarakat Palu, Sigi dan Donggala. Mereka ingin ketiga kota ini mampu bangkit kembali sehingga diberikanlah keringanan untuk para debitur yang terkena bencana. Dan disediakan pula ATM, jaringan kantor, serta mesin EDC di kota kota ini untuk membangun kembali ekonomi yang ikut hancur dibawa tsunami.

Bantuan dari BUMN ini diharapkan bisa memperlancar kebangkitan kota ini pasca bencana sehingga nantinya, kota yang berada di luar pulau jawa ini bisa berkembang dan maju bahkan lebih dari sebelum terjadinya bencana.

1 komentar:

  1. bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu adalah sesuatu yang sangat mengerikan. sebagai orang yang tinggal di sulawesi, meskipun tidak di palu, saya juga merasakan trauma atas kejadian tersebut. semoga kita bisa makin mendekatkan diri kepada Allah swt.

    BalasHapus

Windah Saputro. Diberdayakan oleh Blogger.