Belakangan lagi demen flashback ke tahun 2010-2011 dimana aku yang saat itu single sedang hobi banget sama backpacker. Cita cita nya saat itu adalah bisa keliling dunia dengan cara backpacking. Tapi baru aja seru serunya menjalani hobi ini, eh harus nikah sama seorang introvert yang kalo hari libur hobinya tidur dirumah. hahaha.
Perubahan hidup yang 180° itu gak lama sih, karena pas punya anak bisa meracuni mereka untuk jalan jalan lagi. Bedanya, jalan jalannya cari lokasi yang 'aman'.
![]() |
Alam Indonesia itu indah wak |
Dan dua tahun belakangan ini kita hobi traveling ke desa desa, pegunungan dan daerah yang dingin. melihat alam yang hijau merupakan healing terbaik bagi hati kita yang lelah bekerja di kota.
![]() |
Kalo gak keliling Jawa Tengah, aku gak akan tahu banyak alam indah di indonesia |
Honestly, Indonesia itu kaya akan tempat tempat yang bagus dan eksotis. Gunung, laut, sawah dan hutan. Kita punya banyak dan semuanya indah indah banget. Hutan Indonesia terutamanya, selain indah, juga menyimpan banyak ekosistem dan kehidupan. Udara nya segar, hamparan hijau terlihat sangat indah dari kejauhan. Berdasarkan BPS, hutan di Indonesia ada 101,22 juta hektare. Bisa dibilang 50% daratan di Indonesia adalah hutan.
Sayangnya, tiap tahun Indonesia kehilangan hutannya. hutan kita semakin mengecil. Sejak 2014 hingga 2020, ada hampir 3 juta hektare hutan Indonesia yang menghilang. Lho kok bisa hilang ??
Hutan Indonesia Hilang
Faktanya, Hutan Tropis Indonesia yang mendapat posisi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo tiap tahunnya mengalami deforestasi. Hilangnya Hutan Tropis ini diakibatkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan, dan berubahnya hutan menjadi pemukiman.
Yang paling sering mendapat sorotan adalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia. Bisa dibilang, kebakaran hutan menjadi agenda tahunan. Sampai sampai, ada julukan Provinsi langganan bencana asap karena saking seringnya kebakaran hutan terjadi di Provinsi mereka. Riau, Kalimantan Tengah, Aceh dan Kalimantan Barat menjadi daerah yang ketiban apes akibat pembakaran hutan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab.
Tiap tahun, kebakaran hutan menjadi hal yang lazim terjadi. ditambah lagi saat kemarau tiba, kemungkinan kebakaran hutan semakin tinggi. Oknum dengan sengaja/tidak sengaja membuang puntung rokok secara sembarangan saja, sudah bisa menyebabkan kebakaran besar seperti yang terjadi di Riau maupun di Kalimantan. Oknum yang sengaja membakar hutan biasanya bertujuan membuka lahan. Jika dengan dibakar, hutan dan lahan akan terbuka lebih cepat dan lebih murah daripada mereka menggerakkan alat berat. Dan karena alasan ini lah kebakaran berulang sering terjadi.
Apa dampak Kebakaran Hutan bagi Iklim dan lingkungan ??
1. Rusaknya ekosistem yang ada di Hutan.
Di tahun 2019an pernah heboh kasus, seekor ular piton raksasa yang hangus terpanggang akibat kebakaran Hutan. Belum lagi kasus lain di tahun yang berbeda.
Selain hewan yang mati mengenaskan, ada banyak hewan yang kehilangan rumahnya. mereka bingung harus kemana saat kebakaran terjadi, akhirnya harus mengungsi ke hutan lain dan menyesuaikan diri.
2. Asap yang mengganggu
Setiap tahunnya, Indonesia mendapatkan teguran dari negara negara tetangga akibat asap yang dikirim dari kebakaran hutan di Indonesia. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan bisa bermigrasi hingga berkilo kilo meter.
Asap ini mengganggu pernafasan masyarakat. menjadikan udara menjadi tidak sehat. Bahkan kebakaran di Riau sempat membuat penerbangan terhenti karena kepulan asap menghalangi pandangan pesawat yang hilir mudik.
Asap juga mengangkut zat zat berbahaya yang kemudian menimbulkan penyakit di saluran nafas. Tidak hanya pada manusia tetapi juga pada hewan yang terdampak oleh kebakaran.
Yang paling berbahaya adalah, sebaran asap dan emisi gas Karbondioksida ini juga bisa menyebabkan perubahan Iklim serta pemanasan global.
Bagaimana Mengatasi Kebakaran Hutan ??
1. Mengingatkan jumlah Penjaga Hutan
Kebakaran Hutan di Indonesia kebanyakan sulit di atasi dengan singkat. karena apa ? biasanya Hutan sudah ketahuan kebakaran saat kebakarannya sudah besar. Menurut pandangan ku, Penjaga hutan di Indonesia harus ditingkatkan. Baik dari segi jumlah, maupun dari segi kualitas.
Adanya pengawas/Penjaga hutan bisa meminimalisir kegiatan kebakaran hutan akibat manusia. Dan banyaknya Penjaga Hutan, bisa membuat kebakaran lebih cepat terdeteksi dan dapat dipadamkan sebelum menyebar terlalu jauh.
2. Membuat Penampungan air.
Umumnya, kebakaran hutan terjadi di musim kemarau. Selain medan yang sulit di capai oleh pemadam kebakaran, titik sumber air juga seringnya tidak berada di sekitar hutan. Maka langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas adalah dengan membangun embung air untuk memadamkan api dan mencegahnya menjadi kebakaran yang lebih luas.
3. Memberi Hukuman yang Berat bagi Pelaku Pembakaran Hutan
Sesuai dengan UU RI No. 18 Tahun 2014 Pasal 48 Ayat 1, Pelaku Pembakaran Hutan akan di tuntut penjara 10 tahun dan denda hingga 10 Miliyar. Namun sayangnya, sulit sekali menghukum Pelaku pembakaran Hutan karena kurangnya bukti dan kurangnya ketegasan penegak hukum dalam mengatasi masalah ini.
Sedih memang, melihat bumi kita kian ringkih sementara nafsu manusia untuk menguasai alam semakin menjadi. Berbagai cara dihalalkan bahkan jika itu merusak bumi. Padahal tidak banyak yang mereka lakukan #UntukBumiku. Bahkan, manusia selalu menginginkan yang ada di alam tanpa mau menerima konsekuensinya.
Sebagai manusia yang masih memiliki empati terhadap bumi, Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan! Karena satu satunya warisan yang bisa kita berikan pada anak Cucu adalah sisa bumi yang masih kita jaga. Jangan sampai kita menjadi generasi terakhir yang bisa menikmati udara segar, hijaunya hutan serta aneka ragam satwa.
0 comments:
Posting Komentar